Boeing Bangun Kapal Selam Robot untuk Angkatan Laut AS

CNN Indonesia
Rabu, 01 Mei 2019 03:37 WIB
Boeing akan membangun kapal selam robot berbentuk Orca untuk Angkatan Laut Amerika Serikat.
Ilustrasi. (AFP PHOTO / FRED TANNEAU)
Jakarta, CNN Indonesia -- Boeing sedang membangun kapal selam robot 'Orca' di bawah kontrak Angkatan Laut Amerika Serikat senilai US$250 juta.

Dilansir dari The Seattle Times, armada angkatan laut AS nantinya bisa 'berkeliaran' di kedalaman laut dan menavigasi perairan yang penuh ranjau untuk mengumpulkan intelijen atau bahkan secara diam-diam menjatuhkan bahan peledak.

Militer memandang kendaraan otonom sebagai cara untuk menyelesaikan misi yang dianggap terlalu berisiko atau mahal bagi awak manusia. Sementara drone udara sebagian besar telah ditugaskan selama lebih dari satu dekade.
Angkatan Laut kini mendanai kapal robot dan drone bawah laut untuk melengkapi pekerjaan yang dilakukan oleh kapal-kapal awaknya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan lalu, Boeing mengalahkan saingannya Lockheed Martin untuk modifikasi kontrak Angkatan Laut senilai US$46,7 juta untuk membangun pesawat tanpa awak berbentuk Orca.

Boeing sebelumnya telah memenangkan kontrak untuk membangun empat drone Orca, sehingga total nilai kontrak untuk lima buah menjadi US$274,4 juta.

Sejumlah besar pekerjaan akan dilakukan di Huntington Beach, California, fasilitas raksasa kedirgantaraan, dan drone diperkirakan akan selesai pada tahun 2022.

Baik Boeing maupun Angkatan Laut tidak mengungkapkan ukuran kapal selam robot, tetapi Boeing sebelumnya telah mengembangkan dan menguji prototipe drone bawah air sepanjang 51 kaki yang disebut Echo Voyager.
Para analis mengatakan kontrak tersebut, bersama dengan tahun anggaran baru Angkatan Laut tahun 2020, permintaan pendanaan untuk pengembangan lebih lanjut dari kapal permukaan tak berawak dan drone bawah laut, menunjukkan tingkat komitmen baru untuk operasi laut otonom.

"Apa yang ditunjukkannya adalah bahwa Angkatan Laut bersedia untuk mulai menaruh sejumlah uang nyata di belakang perolehan kendaraan bawah laut tanpa awak," kata Bryan Clark, Rekan Senior di Think Tank Center for Strategic and Budgetary Assessments di Washington, DC.

"Ini adalah yang pertama waktu Angkatan Laut telah mengeluarkan banyak uang untuk UUV [kendaraan bawah laut tak berawak] yang memiliki militer, kemampuan perang. "

Para analis mengatakan, drone bawah laut dapat digunakan untuk misi yang pernah dilakukan oleh awak kapal selam. Sementara kurangnya awak memberi drone keuntungan dalam melakukan pengawasan terus-menerus untuk kegiatan yang mungkin terjadi di daerah di mana ada kekhawatiran tentang tambang bawah laut. (age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER