Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan suami istri Fahrul dan Yeni yang memiliki tiga anak sepintas tampak tak berbeda dengan pasangan lain. Namun, ketika menyoal profesi baru tampak jika keduanya kompak menjalankan hidup sebagai sopir Grabbike.
Setiap hari keduanya mengambil orderan seraya tetap menjalankan tugas dan kewajiban masing-masing di dalam rumah tangga.
"Setiap pagi saya akan mulai bekerja dan mengambil order-an, sementara itu Yeni akan mengantarkan anak-anak ke sekolah dulu," ujar Fahrul melalui keterangan resmi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati perannya sebagai kepala rumah tangga dan mencari nafkah, Fahrul tidak segan-segan berbagi tugas untuk menjemput anak-anak selepas sekolah. Sebaliknya, ketika Fahrul menjalankan tugas tersebut istrinya bergantian mencari orderan di sore hari.
"Enaknya gabung sama Grab ya salah satunya kami bisa mengatur jam kerja kami sendiri dan menyesuaikannya dengan aktivitas kami yang lain," tandasnya.
Sebelum memutuskan menjadi sopir Grabbike, Fahrul diketahui bekerja sebagai guru honorer. Ia kemudian mengambil langkah 'kontroversial' dengan mendaftar dan bergabung menjadi sopir Grabbike di Pontianak pada September 2017 silam.
Desakan kebutuhan rumah tangga yang meningkat kemudian mendorong sang istri, Yeni bergabung dalam komunitas ojek online Keluarga Besar Grab Pontianak (KBGP) yang berdiri pada 2018.
"Alhamdulilah, penghasilan kami sebagai mitra pengemudi Grab tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan keluarga kami, tetapi juga bisa membantu kami berbagi rezeki dengan masyarakat," ucap Fahrul.
Bersama sekitar 30 pengemudi Grabbike di Pontianak dan sekitarnya pasangan Fahrul dan Yeni secara rutin menggelar aksi sosial. Salah satu kegiatan sosial yang ilakukan komunitasnya yakni mengumpulkan sumbangan seiklasnya setiap hari Jumat.
Fahrul mengatakan rata-rata sopir Grabbike menyumbang Rp10 ribu hingga Rp50 ribu per orang untuk program 'Jumat Berkah'. Semua dana yang terkumpul digunakan untuk donasi disalurkan berupa uang dan barang kepada masyarakat yang membutuhkan.
"Komunitas kami sering mengadakan kegiatan sosial untuk membantu masyarakat yang membutuhkan, seperti berkunjung ke panti asuhan, ikut dalam kegiatan donor darah di rumah sakit, dan masih banyak lagi," terang Yeni.
(bil/evn)