UJI PRODUK

Samsung Galaxy S10+, Wajah Satu Dekade yang Nyaris Sempurna

Ervina Anggraini | CNN Indonesia
Selasa, 25 Jun 2019 18:31 WIB
CNNIndonesia.com mendapat kesempatan untuk menjajal varian paling premium, Galaxy S10 Plus yang menjadi cerminan perjalanan Samsung selama satu dekade.
Foto: CNN Indonesia/Jonathan Patrick
Samsung menyematkan layar dynamic AMOLED berukuran 6,4 inci (1.440x3.040 piksel) rasio layar 19:9. Rasio layar ke bodi ponsel Galaxy S10 Plus yakni 18,9 persen membuat tampilan lebih lapang.

Menyoal dimensi, sepintas Galaxy S10 Plus tidak jauh berbeda dari pendahulunya. Samsung memangkas panjang dan ketebalan Galaxy S10 yang memiliki dimensi 157,6 x 74,1 x 7,8 mm, sedangkan Galaxy S9+ 158,1 x 73,8 x 8,5 mm.

Dengan dimensi dan layar seluas 6,4 inci ponsel ini justru terlihat ramping dan tinggi. Desain layar melengkung di kedua sisi menjadi nilai estetika dan kenyamanan tambahan. Kemunculan bezel tipis di bagian atas dan bawah yang menjadi tren menjadikannya kian terasa nyaman untuk digunakan menonton video.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Samsung Galaxy S10+, Wajah Satu Dekade yang Nyaris SempurnaFoto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma
Saat melihat layar, Galaxy S10 Plus seakan-akan membuat ada lubang yang 'mengintip' dari layar Infinity-O. Desain kedua buah kamera depan yang berada di sisi kanan atas membuatnya tampak kontras saat layar sedang terkunci maupun ketika aktif digunakan.

Untuk penggunaan sehari-hari keberadaan lubang untuk kamera depan terasa tak mengganggu tapi malah menjadi daya tarik tersendiri. Anda bisa memilih untuk menggelapkan bagian 'lubang layar' untuk membuat kamera tersamarkan.

Samsung memberi sejumlah peningkatan, salah satu yang paling signifikan adalah sensor sidik jari di layar. Untuk pertama kalinya Samsung mendepak sensor sidik jari di punggung ponsel untuk ponsel flagship buatannya.

Samsung Galaxy S10+, Wajah Satu Dekade yang Nyaris SempurnaFoto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma

Sensor ultrasonik membuat pemindaian peta 3D yang diklaim lebih aman dibandingkan sistem sidik jari optik 2D. Menariknya, sensor ini memudahkan Anda membuka ponsel bahkan saat jari basah.

Ikon sensor di bagian bawah layar akan muncul saat layar ponsel diaktifkan. Cara ini tentu memudahkan sehingga Anda tak perlu mengira-ngira di mana sebaiknya meletakkan jari untuk dipindai.

Hanya terasa sedikit masalah saat dipakai yakni ketika Anda kurang memberi tekanan pada layar. Ponsel akan memberikan notifikasi yang meminta menekan jari ke layar lebih kuat.

Samsung Galaxy S10+, Wajah Satu Dekade yang Nyaris SempurnaFoto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma

Ponsel ini juga lebih ringan dengan bobot 175 gram, sementara Galaxy S9 Plus 186 gram. Material alumunium dengan bingkai silver membuatnya terlihat kokoh dan elegan.

Menyoal tombol fisik, ponsel ini dibekali tiga tombol fisik yakni tombol volume dan Bixby di sisi kiri serta tombol power di sisi kanan. Di sisi atas terdapat laci penyimpanan dua kartu SIM dan micro SD. Di sisi bawah terdapat lubang audio 3,5mm, USB type-C, dan speaker.

Beralih ke bagian belakang terdapat tiga kamera yang disusun secara horizontal dan sebuah flash. Sensor pendeteksi detak jantung disematkan tepat di samping flash dan ketiga kamera.

Performa dan kemampuan baterai

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2 3 4 5
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER