Jakarta, CNN Indonesia -- Para peneliti dari CU Boulder tengah membangun alat untuk membuat
gravitasi buatan. Alat ini berguna untuk menjaga kesehatan
astronaut ketika mereka ada di
luar angkasa. Alat ini berukuran sebesar meja dan memiliki bagian berputar dibagian bawahnya.
Tim yang dipimpin oleh Torin Clark ini membuat alat yang bisa menyimulasikan gravitasi lewat gerakan sentrifugal. Sehingga, pengguna tak benar-benar menapak ketika berada di luar angkasa.
Tubuh hanya dimanipulasi seakan mendapat gaya gravitasi dengan gerakan sentifugal dari alat tersebut. Sebab, membuat gravitasi seperti yang terjadi di Bumi adalah sesuatu yang sulit dilakukan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
[Gambas:Youtube]Untuk memudahkan pemahaman bagaimana alat ini menghasilkan daya tarik alias gravitasi, bisa diibaratkan lewat sebuah komidi putar. Semakin kencang komidi berputar, pengendara di dalamnya akan makin tertarik ke bagian tengah komidi tersebut.
Alat ini dibuat agar para astronaut bisa menjaga kesehatan mereka selama bekerja di luar angkasa. Sebab, berada terlalu lama di tempat yang memiliki gravitasi rendah bisa melemahkan otot dan persendian. Itulah mengapa pada foto-foto pendaratan astronaut dari ISS, mereka selalu dibopong oleh tim penyelamat. Sebab, otot dan persendian mereka melemah selama berbulan-bulan di orbit Bumi.
Sebelumnya, para astronaut telah ditempa dengan alat latihan otot selama di luar angkasa. Tapi, alat ini tak membantu banyak. Sehingga, dibuatlah alat pembuat gravitasi buatan ini. Alat ini diharapkan bisa menjaga kesehatan para astronaut dalam jangka waktu lama, seperti dilansir
BGR.
Namun, ada satu kelemahan alat ini. Alat yang berputar ini bisa menyebabkan pusing dan mual akibat gerakan sentrifugal yang dilakukan.
"Sensasinya sangat aneh," jelas Kathrine Bretl, seorang lulusan SMA di laboratorium Clark, seperti dikutip
Phys.
Namun, tim tengah menciptakan formula berapa sering latihan gravitasi ini mesti dilakukan dan berapa kecepatan rotasi yang tepat. Saat ini diperkirakan 17 putaran per menit diperkirakan sebagai takaran yang tepat. Selain itu, mereka mencoba dengan putaran yang lambat dan mempercepatnya begitu pengguna mulai terbiasa dengan putaran alat.
(eks/eks)