Berbicara soal Walkman, tentu tak lepas dari sejolinya: kaset. Berbagai kenangan menggunakan kaset pun bergulir ketika pengguna ditanyakan kenangannya bersama Walkman seperti dicuitkan @pranagitaV.
Haryanto Tri Wibowo, pegawai swasta bernostalgia trik-trik yang ia lakukan ketika kasetnya bermasalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kaset mesti dipatahin atasnya biar ngga sengaja ketimpa rekaman kalau ngga sengaja pencet tombol record," tuturnya.
Ia pun membagikan trik-trik lain seperti mengganjal head di kaset dengan kapas biar suara kaset kembali greng dan tidak sumbang. Jika pita kaset sudah terlalu kusut sehingga tak bisa dimainkan, menurutnya triknya adalah dengan memotong bagian pita yang kusut dan menyambungnya lagi dengan selotip.
"Jadi bisa dimainin lagi deh. Emang lagunya ada yang kepotong sedikit sih."
Pengguna Walkman lainnya, Bisma Septalisma juga membagikan tip yang kerap ia gunakan ketika suara kaset tidak maksimal.
"Tombol play diganjel kalau suara kaset mleyot, nanti jari jernih lagi," ujarnya. "Jangan lupa bersihin head di tape pakai alkohol juga."
Di tahun 1981 Sony memperkenalkan Walkman II yang memiliki ukuran lebih besar dari pemutar kaset. Tiga tahun berikutnya Sony kembali mendominasi industri pemutar musik portabel lewat kemunculan Discman.
Namun era walkman tergerus seiring dengan kemunculan pemutar musik digital iPod yang pertama kali diperkenalkan oleh Apple pada 2001.
(eks/eks)