HP EliteBook 735 G5 (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- HP memiliki dua tipe EliteBook yang menggunakan prosesor Intel dan AMD. EliteBook dengan seri xx0 adalah laptop yang menggunakan prosesor Intel. Sementara model dengan nomor seri xx5 menggunakan AMD yang biasanya menawarkan harga lebih ramah di kantong.
Untuk kartu grafis, kedua tipe ini sama-sama menggunakan Ryzen 3 PRO 2300U hingga Ryzen 7 PRO 2700U APU, plus kartu grafis Vega terintegrasi. Laptop ini merupakan kelajutan dari APU Bristol Ridge yang tak begitu mumpuni yang digunakan pada seri EliteBook dan ProBook sebelumnya.
Kali ini CNNIndonesia.com berkesempatan menjajal EliteBook 735 G5. EliteBook 735 G5 adalah model terkecil dari laptop bisnis besutan HP yang berprosesor AMD.
Seri ini terdiri dari beberapa varian. Pengguna bisa memilih laptop yang menggunakan layar sentuh atau tidak. Tapi, yang jelas laptop ini telah dilengkapi dengan kamera HD dan IR (inframerah) yang memudahkan pengenalan objek pada kondisi pencahayaan temaram.
HP menempatkan EliteBook sebagai lini laptop bisnis kelas premium. Seri ini berkompetisi dengan Dell seri Latitude dan Precision, Lenovo ThinkPad, dan Acer TravelMate.
Tampilan Menarik
Speaker Bangk & Olufsen yang disematkan di bagian atas keyboard dirancang apik dan menunjang desain premium laptop ini (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Secara tampilan, Elitebook cukup menarik dengan bodi berlapis aluminium dengan pulasan warna perak. Kombinasi material dan warnanya membuat laptop ini tampak kokoh dan elegan. Namun, lantaran terbuat dari logam, bodi laptop ini sepertinya bakal mudah tergores.
Satu hal yang disayangkan adalah pada bagian layar, HP menggunakan material plastik berwarna hitam di sekeliling layar. Desain ini sedikit mengurangi nilai estetik laptop ini.
Laptop ini juga tidak terlalu tipis dan ringan, jika dibandingkan dengan MacBook Air misalnya. Namun, berat 1,3 kilogram dan ukurannya masih dalam batas nyaman untuk dibawa-bawa oleh pengguna yang membutuhkan mobilitas tinggi.
Pada panel bagian bawah, HP menempatkan speaker Bang and Olufsen di atas keyboard. Speaker ini mengeluarkan suara yang cukup lantang. Namun tentu suaranya tak sebaik jika dihubungkan dengan speaker eksternal.
HP membungkus engsel pada EliteBook 735 G5 dengan cukup apik. Engsel yang memakan tempat cukup besar itu dilapisi bahan aluminium berwarna perak. Engsel ini juga terasa cukup kokoh menahan layar tetap tegak, pun ketika laptop digunakan dalam perjalanan melewati jalan aspal di dalam kendaraan.
Laptop ini menggunakan keyboard chicklet dengan trackpad yang tak terlalu lega. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
EliteBook 735 G5 menggunakan keyboard chicklet. Di bagian tengah keyboard ditempatkan trackpoint seperti yang digunakan Lenovo pada seri ThinkPad miliknya. Namun, ketika mengetik di atas keyboard ini tombol spasi di posisi tertentu tidak merespon. Sangat disayangkan untuk laptop yang dibanderol Rp18,025 juta. Di samping itu, keyboard laptop ini juga menggunakan backlit, sehingga memudahkan jika pengguna ingin mengetik di malam hari.
Fungsi trackpoint ini hampir sama dengan trackpad, untuk menggerakkan kursor. Perangkat ini sensitif terhadap tekanan, sehingga semakin keras ditekan, maka gerakan kursor menggulung halaman akan makin cepat.
Bagi yang tidak familiar dengan penggunaan trackpoint, mungkin bertanya-tanya kenapa teknologi lawas ini masih ditempatkan di beberapa laptop bisnis, seperti EliteBook dan ThinkPad misalnya. Namun, beberapa berargumen, menggunakan trackpoint terasa lebih efisien saat bekerja.
Trackpad, teknologi lawas yang masih kerap disematkan pada laptop-laptop bisnis karena dianggap menunjang efektivitas kerja. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Sebab, mereka tak perlu banyak bergerak dari atas keyboard ketika akan menggerakkan kursor, menggulung halaman, atau memperbesar (zoom-in) dan memperkecil (zoom-out) halaman.
Untuk trackpad, laptop ini menempatkan trackpad yang tidak terlalu besar di bagian bawah keyboard dengan dua tombol fungsi di bagian atas. Trackpad memberikan performa yang baik dengan sensitivitas respon yang cepat. Namun, ruang yang diberikan untuk bereksplorasi dengan trackpad dirasa terlalu sempit.
Pemindai sidik jari pada EliteBook 735 G5 untuk keamanan autorisasi pengguna (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Sebagai laptop bisnis, EliteBook 735 G5 dilengkapi sejumlah fitur keamanan seperti pemindai sidik jari dan kamera. Pemindai sidik jari bisa digunakan untuk menjaga keamanan laptop, yaitu sebagai autorisasi pengguna saat masuk ke Windows. Pengamanan lain bisa menggunakan smartcard, TPM 2.0, dan Kensington Lock.
Pada bagian kamera, HP sudah menempatkan penutup kamera. Sehingga, pengguna tak perlu lagi menempelkan selotip untuk menutup kamera agar tak digunakan malware untuk merekam kegiatan pengguna tanpa izin.
HP menyediakan penutup kamera khusus pada laptopnya (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
(CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Slot yang disediakan pada bagian kanan laptop ini, pada unit yang dicoba terdapat lubang untuk slot kartu SIM, namun slot ini tidak difungsikan. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Bodi laptop ini tidak terlalu tebal sehingga tidak menghabiskan tempat ketika diselipkan ke dalam tas. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Layar laptop ini menggunakan layar IPS 13,3 inci dengan resolusi FHD. Unit yang diuji tidak menggunakan layar sentuh. Dengan layar IPS, tampilan layar bisa dilihat cukup baik dari berbagai sudut. Layar dengan resolusi 1.920 x 1.080 piksel ini memang tidak menampilkan warna yang terlalu istimewa. Saturasi warna terasa kurang dan kedalaman warna hitam juga tak bisa ditampilkan dengan sempurna, sehingga lebih terlihat agak keabuan.
Namun, layar laptop ini cukup baik ketika digunakan di luar ruangan. Layar matte membuat layar tidak memantulkan sinar. Sementara, kecerahan layar mampu melawan terangnya matahari di luar ruangan. Sehingga, tampilan layar masih bisa terlihat dengan baik.
Performa menengah
Laptop seri ini menawarkan beberapa varian prosesor mulai dari Ryzen 3 2300 U, Ryzen 5 2500U, dan Ryzen 7 2700U. Konfigurasi RAM yang disediakan mulai dari 32 GB dan kapasitas SSD mulai dari 128 hingga 512 GB. Sementara laptop yang diuji CNNIndonesia.com menggunakan prosesor Ryzen 7 Pro 2700 U dengan RAM 8 GB DDR4 dan SSD 512 GB.
Berdasarkan hasil pengetesan performa menggunakan Cinebench 20, prosesor AMD Ryzen 7 Pro 2700U 2,2 GHz quad core mendapat skor 1202 cb. Angka ini lebih baik dari skor Intel Core i5 generasi 3,3 GHz core i5 generasi 3 (3550U CPU). Namun masih kalah dari Core i7 2,2 GHz quadcore 4850HQ CPU.
Hasil pengujian benchmark menggunakan Cinebench 20 (CNNIndonesia.com/Eka Santhika)
Pengetesan menggunakan Geekbench menghasilkan skor 2258 untuk pengetesan single-core dan 7253 untuk pengetesan multi-core. Angka ini tidak terlalu mengesankan jika dibanding prosesor empat inti milik Intel. Angka ini tak terpaut jauh dari Intel Core i7-7600U dengan inti ganda. Pada pengetesan single core prosesor ini mencetak angka 3894, sementara pengetesan multi-core 7289.
Kesimpulan
Laptop ini punya desain menarik dan bobot yang ringan. Sangat menyenangkan untuk dibawa-bawa. Namun, daya tahan baterai yang tak seberapa membuat charger mesti selalu siap menemani laptop ini. Performa untuk bekerja "berat" tidak terlalu dianjurkan.
HP EliteBook 735 G5 (CNN Indonesia/Bisma Septalisma)