Jakarta, CNN Indonesia --
Grab menghentikan sementara operasional di Jayapura dan Merauke. Penghentian sementara ini merupakan imbas dari kericuhan yang terjadi di
Papua dan
Papua Barat.
Head of developing cities, East Indonesia, Grab Indonesia, Allan Graham Pangaribuan mengatakan penghentian operasional ini hanya dilakukan sementara sampai keamanan dan jaringan internet stabil.
"Ini (operasional Grab) hanya berhenti sementara saja sejak dua minggu terakhir. Tidak ditutup permanen, tapi yang diutamakan keamanan dan stabilitas," ujar Allan saat ditemui di daerah Samarinda, Kalimantan Timur, Kamis malam (29/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Allan mengatakan langkah penutupan merupakan upaya preventif menjaga keamanan para mitra dan konsumen. Terlebih upaya penghentian ini hanya bersifat sementara hingga kondisi Papua benar-benar kondusif.
"Jadi saat pertama kali ricuh, mereka (mitra dan pegawai) sudah jaga-jaga. Makanya di Jayapura dan Merauke kita sudah stop sekitar hampir dua minggu," ucapnya.
Ia mengaku tidak memiliki data jumlah mitra pengemudi di Papua. Ia mengatakan saat ini, perkembangan Grab di Timur Indonesia cukup stabil dengan ekspansi di Kalimantan, Maluku, Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
"Kita belum ada operasional di Sorong, Manokwari, Fak-Fak. Karyawan kita di sana juga kerjanya dari rumah, kebetulan di sana mereka juga bukan orang asli Papua," ujarnya.
Sebelumnya, pemerintah pada Rabu (21/8) memutuskan untuk melakukan pemblokiran akses internet di Papua yang diklaim untuk menjaga penyebaran hoaks yang bisa memperparah kericuhan.
Pada Kamis (29/9)Telkomsel menyebut layanan telepon dan SMS Telkomsel di Papua untuk sementara mengalami gangguan hari ini, Kamis (29/8). Direktur Eksekutif SAFEnet, Damar Juniarto juga mencuitkan kalau jaringan seluler di Papua menghilang sejak Kamis (29/8) pukul 15:35 WIT.
[Gambas:Video CNN] (jnp/evn)