Facebook Rilis Fitur Berita, Beri Bayaran ke Kantor Media

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Okt 2019 20:10 WIB
Penerbit dan perusahaan media meminta kerja sama keuangan bersama Facebook terkait berita-berita yang tampil di media sosial itu.
Ilustrasi Facebook. (AP Photo/Richard Drew)
Jakarta, CNN Indonesia -- Facebook meluncurkan fitur berita sekaligus membayar kantor media untuk sejumlah berita yang muncul dalam fitur baru tersebut.

Mengutip apnews.com, langkah ini diambil setelah 25 tahun Facebook terkesan mengabaikan perusahaan media dengan memakan pendapatan iklan begitu saja.

Facebook hanya akan menampilkan berita utama. Beberapa media yang dipilih untuk menyajikan berita itu, antara lain Wall Street Journal, Washington Post, BuzzFeed News, Business Insider, NBC, USA Today, dan Los Angeles Times.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya, pengunjung Facebook yang menekan fitur berita akan langsung masuk ke situs atau aplikasi berita penerbit. Hal itu merupakan permintaan penerbit atau perusahaan media.

Langkah Facebook dinilai sejumlah pihak akan memperbaiki isi dari informasi yang selama ini seringkali berbau hoaks di media sosial itu. Di sisi lain, beberapa pengamat media tetap ragu dengan komitmen Facebook yang ingin membantu mengembangkan industri media.

Sejauh ini, manajemen Facebook enggan memaparkan media apa saja dan berapa banyak berita yang akan mendapatkan bayaran. Hanya saja, Chief Executive Officer (CEO) Facebook Inc Mark Zuckerberg memastikan pihaknya akan merajut hubungan jangka panjang dengan penerbit.

"Ada peluang untuk mengatur hubungan keuangan jangka panjang yang stabil dengan penerbit," ucapnya dalam sebuah wawancara dengan The Associated Press, dikutip Sabtu (26/10).

Diketahui, beberapa perusahaan media sudah lama mengeluh dengan model bisnis Facebook yang seringkali memanfaatkan berita-berita untuk keuntungan media sosial itu semata.

Sementara, undang-undang (uu) bipartisan yang akan diperkenalkan dalam kongres tahun ini akan memberikan pembebasan kepada perusahaan media untuk melakukan negosiasi pembayaran dari platform teknologi besar.

"Ini adalah arahan yang bahwa mereka bersedia untuk pertama kalinya membayar konten berita," pungkas Kepala News Media Alliance David Chavern. (aud/fea)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER