
Kisah Dewi, dari Pekerja Kantoran Menjadi 'Ratu Aspal'
Grab Indonesia, CNN Indonesia | Kamis, 21/11/2019 10:25 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Mendapatkan pekerjaan impian menjadi hal yang diidamkan sebagian besar orang. Namun untuk mempertahankannya, ternyata bisa menjadi tantangan sendiri, tak terkecuali bagi Ika Dewi Sulistiani.
Perempuan kelahiran Surabaya itu mulanya bekerja sebagai tim administrasi cadangan di sebuah perusahaan. Dewi saat itu dikontrak selama satu tahun untuk menggantikan karyawan yang sedang cuti melahirkan. "Pekerjaan itu saya terima karena saya butuh biaya untuk hidup saya dan keluarga walaupun sebentar," ujarnya.
Namun setelah sampai di penghujung kontraknya, Dewi mulai khawatir karena belum mendapatkan pekerjaan lain. "Waktu itu kurang dari satu bulan, kontrak saya mau habis tapi saya belum mendapat pekerjaan lain. Perusahaan juga menyarankan untuk mencoba mencari-cari pekerjaan lain di sisa satu bulan tersebut," katanya.
Dalam masa pencarian pekerjaan, rupanya Dewi mendapat keberuntungan. Ia menemukan lowongan yang diiklankan di media sosial Facebook.
"Saat itu kebetulan ada yang pasang lowongan Grab. Menurutku syaratnya masuk akal. Dari situ saya langsung ingin coba. Pas daftar, saya sempat minder, yang daftar laki-laki semua sedangkan saya perempuan sendiri. Tapi meskipun saya minder saya tetap duduk di situ," ujarnya.
Setelah selesai mendaftar dan lolos, ia disarankan untuk online training lalu tanda tangan kontrak dan mengambil atribut. Saat pertama bekerja awalnya Dewi mengaku masih malu-malu kucing, sampai akhirnya Dewi berniat untuk sungguh-sungguh bekerja. Ia aktif mencari order dari pukul 06.00 sampai pukul 21.00.
Menurut Dewi, meski pekerjaannya terkesan sepele wara-wiri di jalan raya, tetapi ia berprinsip untuk menjaga lisan dan menjaga diri. "Saya menanamkan ke diri sendiri, walaupun pekerjaan ini fleksibel, tetapi kita tidak boleh mencari uang sesuka hati saja. Harus tetap kerja keras," ujarnya.
Kendati demikian, kerja keras Dewi tidak serta merta menghilangkan kewajibannya sebagai seorang ibu. Dewi tetap membagi waktunya untuk bersama anaknya.
Soal keamanan, Dewi mengaku tidak khawatir sebab Grab memberikan pelatihan berkendara aman dan bela diri dasar. "Grab juga punya teknologi keamanan yang luar biasa. Sekarang ada fitur Pusat Keselamatan untuk mitra pengemudi dan pengguna. Saya jadi tenang, penumpang juga harusnya merasa lebih nyaman."
Menurut Dewi, menjadi mitra pengemudi GrabBike memiliki banyak manfaat dan keuntungan. Ia bisa bekerja menjadi driver sambil berjualan. Dewi bisa fleksibel membuat jadwal untuk dirinya sendiri.
"Dari awal memang sudah berencana kalau ada sisa uang penghasilan nge-Grab bakal dijadikan modal usaha. Tapi saya senang sekali di usia 31 tahun ini saya dipertemukan dengan Grab. Saya bisa mencari nafkah untuk anak dan keluarga. Pilihan yang tepat untuk saya yang seorang single parent," pungkasnya.
(fef)
Perempuan kelahiran Surabaya itu mulanya bekerja sebagai tim administrasi cadangan di sebuah perusahaan. Dewi saat itu dikontrak selama satu tahun untuk menggantikan karyawan yang sedang cuti melahirkan. "Pekerjaan itu saya terima karena saya butuh biaya untuk hidup saya dan keluarga walaupun sebentar," ujarnya.
Namun setelah sampai di penghujung kontraknya, Dewi mulai khawatir karena belum mendapatkan pekerjaan lain. "Waktu itu kurang dari satu bulan, kontrak saya mau habis tapi saya belum mendapat pekerjaan lain. Perusahaan juga menyarankan untuk mencoba mencari-cari pekerjaan lain di sisa satu bulan tersebut," katanya.
Dalam masa pencarian pekerjaan, rupanya Dewi mendapat keberuntungan. Ia menemukan lowongan yang diiklankan di media sosial Facebook.
"Saat itu kebetulan ada yang pasang lowongan Grab. Menurutku syaratnya masuk akal. Dari situ saya langsung ingin coba. Pas daftar, saya sempat minder, yang daftar laki-laki semua sedangkan saya perempuan sendiri. Tapi meskipun saya minder saya tetap duduk di situ," ujarnya.
Setelah selesai mendaftar dan lolos, ia disarankan untuk online training lalu tanda tangan kontrak dan mengambil atribut. Saat pertama bekerja awalnya Dewi mengaku masih malu-malu kucing, sampai akhirnya Dewi berniat untuk sungguh-sungguh bekerja. Ia aktif mencari order dari pukul 06.00 sampai pukul 21.00.
Menurut Dewi, meski pekerjaannya terkesan sepele wara-wiri di jalan raya, tetapi ia berprinsip untuk menjaga lisan dan menjaga diri. "Saya menanamkan ke diri sendiri, walaupun pekerjaan ini fleksibel, tetapi kita tidak boleh mencari uang sesuka hati saja. Harus tetap kerja keras," ujarnya.
Kendati demikian, kerja keras Dewi tidak serta merta menghilangkan kewajibannya sebagai seorang ibu. Dewi tetap membagi waktunya untuk bersama anaknya.
Soal keamanan, Dewi mengaku tidak khawatir sebab Grab memberikan pelatihan berkendara aman dan bela diri dasar. "Grab juga punya teknologi keamanan yang luar biasa. Sekarang ada fitur Pusat Keselamatan untuk mitra pengemudi dan pengguna. Saya jadi tenang, penumpang juga harusnya merasa lebih nyaman."
Menurut Dewi, menjadi mitra pengemudi GrabBike memiliki banyak manfaat dan keuntungan. Ia bisa bekerja menjadi driver sambil berjualan. Dewi bisa fleksibel membuat jadwal untuk dirinya sendiri.
"Dari awal memang sudah berencana kalau ada sisa uang penghasilan nge-Grab bakal dijadikan modal usaha. Tapi saya senang sekali di usia 31 tahun ini saya dipertemukan dengan Grab. Saya bisa mencari nafkah untuk anak dan keluarga. Pilihan yang tepat untuk saya yang seorang single parent," pungkasnya.
(fef)
ARTIKEL TERKAIT

Usia Tak Jadi Penghalang Sawitri Nafkahi Anak dengan Nge-Grab
Teknologi 3 minggu yang lalu
Kini Bisa Pesan Grab Saat Liburan di Jepang dan Timur Tengah
Teknologi 3 minggu yang lalu
Grab Berangkatkan 37 Driver Umrah & Liburan ke Turki Gratis
Teknologi 3 minggu yang lalu
Syarat Menangkan Hadiah Umrah Gratis buat Driver Grab
Teknologi 3 minggu yang laluPakai Grabwheels Asal, Pengguna Bakal Didenda Rp300 Ribu
Teknologi 3 minggu yang laluGrabWheels Tarik Uang Pengguna Otopet Listrik Langgar Aturan
Teknologi 1 bulan yang lalu
BACA JUGA

Pesan Salmon Mentai yang Nikmat dan Sehat Lewat GrabFood
Gaya Hidup • 27 November 2019 18:42
Dugaan Persaingan Tak Sehat Grab, Hotman Paris Datangi KPPU
Ekonomi • 26 November 2019 10:26
Grab Siap Melantai di Bursa Jika Sudah Cetak Untung
Ekonomi • 21 November 2019 10:11
YLKI Desak Grab Setop Rental Skuter Listrik
Ekonomi • 14 November 2019 12:29
TERPOPULER

Pengamat Sebut Tol Japek II Naik Turun Aman Dilewati Mobil
Teknologi • 1 jam yang lalu
Penyebab Ponsel 'Meleduk' dan Cara Hindari Ledakan
Teknologi 2 jam yang lalu
Menkominfo Buka Suara Soal Ekosistem 5G di Indonesia
Teknologi 1 jam yang lalu