Jakarta, CNN Indonesia -- Asus ROG Phone II menjadi ponsel yang paling ditunggu gamer di Indonesia. Ponsel gaming ini menjadi penyegar dahaga para gamer Indonesia setelah di 'PHP' (pemberi harapan palsu) oleh ROG Phone I yang tak jadi dijual di Indonesia.
Pada peluncuran ROG Phone II pada Desember 2019, Regional Director ASUS Southeast Asia, Jimmy Lin sesumbar kalau tidak ada ponsel pintar yang bisa menandingi ROG Phone II.
Ponsel yang mulai dibanderol dengan harga Rp8,5 juta itu memang didesain khusus untuk bermain gim. Hal ini tampak dari sisi fitur, konstruksi desain maupun spesifikasi. CNNIndonesia berkesempatan mejajal ROG Phone II (8G 5GB/ 128 GB).
Performa & Baterai Gahar
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
ROG Phone II memang disiapkan untuk gamer kelas sultan. Performa ROG Phone II hadir dengan performa kelas premium.
ROG Phone II ditenagai oleh Snapdragon 855 plus yang merupakan
chipset kasta tertinggi besutan Qualcomm. Chipset yang sama juga digunakan oleh Realme X2 Pro dan Black Shark 2 Pro.
Agar bisa membabat gim-gim yang membutuhkan performa tinggi, ponsel dibekali dengan chipset Snapdragon 855 plus. Chipset ini memiliki CPU Qualcomm Kryo 485 dengan kecepatan clocking hingga 2,96GHz.
Plus, chip grafis Adreno 640 agar ponsel agar mampu memberikan pengalaman mulus bagi gamer. Sebab, pengaturan grafis bisa digeser rata kanan semua alias bisa digeber agar memberikan tampilan grafis yang maksimal.
 Asus ROG Phone II (CNN Indonesia/ Hesti Rika) |
ROG Phone II menggunakan penyimpanan internal UFS 3.0 dengan varian 256 GB dan 512GB. UFS (Universal Flash Storage) adalah memori yang dirancang khusus untuk smartphone dan kamera digital.
Penyimpanan ini lebih cepat dari eMMC, dengan konsumsi daya yang sama. Memori jenis ini biasa digunakan pada ponsel kelas high-end. Sementara kebanyakan ponsel masih menggunakan penyimpan eMMC.
Dengan UFC 3.0, Asus menyebut waktu pemuatan (loading) saat bermain gim bisa berjalan lebih cepat. ROG Phone II hadir dengan dua varian RAM, yakni 8 GB dan 12 GB.
CNNIndonesia.com menjajal gim-gim kelas berat seperti Injustice: God Among Us, VainGlory, Call of Duty Mobile, hingga Assassin's Creed Pirates. Hasilnya sangat memuaskan, ROG Phone II bisa melibat semua gim dengan lancar tanpa kendala meski pengaturan telah diatur rata kanan.
Untuk menjaga mesin tidak cepat panas saat dipaksa kerja rodi, Asus menambahkan sistem pendingin. Sistem pendingin menggunakan kipas pendingin ini disebut GameCool II. Sistem pembuangan panas lewat 3D vapor chamber.
Saat dijajal, sistem pendingin memang secara efisien bisa membuat suhu ponsel tidak panas meski dipakai selama dua jam tanpa henti. Ponsel baru mulai terasa hangat ketika ponsel dipakai setlelah dua setengah jam.
Baterai tentu menjadi komponen penting bagi gamer. Oleh karena itu, ROG Phone hadir dengan baterai bongsor 6.000 mAh. Dengan menggunakan X Mode, baterai hanya berkurang 10 persen saat digunakan bermain gim selama dua jam. Di sisi lain, baterai Black Shark 2 Pro dan X2 Pro hanya berkapasitas 4.000 mAh.
ROG Phone II juga mendukung pengisi daya cepat 30W. Dengan pengisi daya ini, baterai bongsor ROG II memang tak secepat pengisian baterai Black Shark 2 Pro. Baterai ROG Phone II hanya terisi 62 persen dalam waktu 50 menit.
Ponsel sesungguhnya memiliki fitur X Mode yang digunakan untuk memaksimalkan performa ponsel. Ini adalah fitur
overclocking yang akan memaksa chipset bekerja di atas batas yang disarankan.
 Lubang 3D vapor chamber untuk mengeluarkan panas ketika ponsel tengah dipaksa kerja keras. (CNN Indonesia/ Hesti Rika) |
Menurut CNNIndonesia.com, fitur ini sesungguhnya tak terlalu dibutuhkan. Seperti yang telah dibahas di atas, ponsel
bisa membabat gim-gim grafis tinggi tanpa perlu mengaktifkan X Mode.
Lantaran dipaksa bekerja keras, performa yang ditawarkan saat menyalakan X Mode memang jauh lebih tinggi. Saat mengetes dengan menggunakan Antutu Benchmark, skor ROG Phone dengan X Mode 492404. Cukup jauh terpaut ketika X Mode tak diaktifkan, dengan skor 429164.
Di sisi lain, X Mode membuat ponsel terasa lebih hangat dan membuat konsumsi baterai lebih rakus, sehingga turun lebih cepat.
Uniknya, ketika X Mode diaktifkan, ikon-ikon bawaan ROG Phone akan berubah menjadi warna jadi merah. Bahkan lampu logo ROG yang berada di punggung ponsel juga berkelap-kelip berubah warna dengan cepat. Seolah-olah ketika fitur ini diaktifkan, ponsel tengah bersiap 'mengamuk'.
[Gambas:Video CNN]
Kesan tangguh muncul ketika melihat desain sisi
eksteriornya. Dari sisi konstruksi, ROG II phone tampak
sangat gagah. Sayangnya, desain ROG Phone II hampir
sama dengan pendahulunya. Perbedaan mencolok
berada pada pemindai sidik jari pada bagian belakang
yang tidak dapat ditemukan di ROG Phone II.
Saat digunakan bermain gim, ROG Phone II terasa mantap ketika dipegang secara landscape. Tapi posisi ini membuat tangan bisa menutup speaker yang terletak di bawah badan ponsel. Selain itu, bobot ponsel diakui memang agak berat.
Speaker ponsel ini juga menarik. Sebab, Asus memasang dua speaker dengan kekuatan yang seimbang di sisi atas dan bawah ponsel. Sehingga, saat digunakan di posisi landscape suara yang keluar dari ponsel akan terdengar lebih seimbang dari kiri dan kanan speaker.
Pada Black Shark 2 Pro speaker bagian atas lebih kecil dari bagian bawah. Sehingga ketika digunakan, suara di salah satu speaker akan terdengar lebih kencang dari yang lain.
Parahnya, saat ponsel butuh diisi ulang, kabel akan
mengganggu jari ketika bermain. Membuat posisi tangan
tak enak karena port charger ponsel berada di bagian
bawah ponsel. Meski demikian, tidak direkomendasikan menggunakan ponsel sembari mengisi daya, sebab bisa memengaruhi kesehatan baterai ponsel.
 Side mounting port Asus ROG Phone II (CNN Indonesia/ Hesti Rika) |
Meski demikian, Asus masih menyediakan solusi agar kabel pengisi daya tak mengganggu sesi bermain gim. Asus menyediakan fitur side-mounting port. Dengan demikian pengguna bisa tetap bermain gim sembari mengisi daya.
Bagi gamer yang biasa bermain gim konsel dengan
menggunakan game controller, ROG Phone II bisa
menjadi pengantar gamer untuk bermain game mobile.
Pasalnya gamer bisa merasakan impresi di ROG Phone II
yang hampir sama dengan menggunakan game
controller di konsol.
AirTrigger II menawarkan kontrol lebih dalam game dan
menghadirkan pengalaman layaknya menggunakan
tombol trigger di controller konsol. Dalam gim tembak-
tembakan, pengguna bisa dengan mudah membidik dan
menembak tanpa harus repot menekan layar.
Ponsel juga dibekali dengan layar HDR 10-bit AMOLED
6,59 inci dengan resolusi 1080x2340 . ROG Phone II
diklaim merupakan ponsel gaming pertama di dunia
yang mengusung layar AMOLED dengan pilihan refresh
rate 60 Hz,90 Hz, dan 120 Hz.
 Desain bagian belakang ROG Phone II. (CNN Indonesia/ Hesti Rika) |
Semakin tinggi refresh rate, jumlah frame yang
ditampilkan layar semakin banyak. Oleh karena itu
tampilan pergerakan visual dan animasi akan terlihat
semakin halus nan mulus. Layar kelas premium juga
dilapisi dengan pengamanan terbaik oleh Corning
Gorilla Glass 6.
Saat menggunakan 60 Hz, memang masih ada
pergerakan yang terlihat kabur (
blur) saat gambar di layar
bergerak cepat. Saat diubah ke 90 Hz, pergerakan
semakin mulus tanpa adanya
blur.
Dengan opsi 120 Hz, layar terasa sangat mulus tanpa
adanya pergerakan
blur. Namun patut diingat tak semua
gim mendukung 120 Hz. Ponsel akan memberi notifikasi
apabila gim tidak mendukung 120 Hz dan akan
menurunkan ke refresh rate tertinggi yang bisa
didukung gim itu. Kemampuan foto ponsel ini juga terbilang oke. ROG Phone II memiliki dua kamera belakang dengan kamera utama 48MP dan kamera ultra wide 13 MP.
CNNIndonesia langsung menjajal fitur paling mainstream di kamera, yakni bokeh dan mode malam (night mode). Asus membekali ROG Phone II dengan konfigurasi yang sama persis dengan Asus Zenfone 6.
Mode malam membuat kamera lebih sensitif dengan
cahaya sehingga menghasilkan foto dengan kualitas
cahaya yang minim. Hanya saja, kamera membutuhkan
waktu kira-kira tiga detik untuk memproses jepretan
foto.
Sehingga mode malam tak disarankan apabila kita
ingin memotret dengan cepat. Kamera mode malam
membuat eksposur cahaya tidak terlalu berlebihan.
 Foto malam tanpa Night Mode (CNN Indonesia/ Jonathan Patrick) |
 Foto malam dengan fitur Night Mode (CNN Indonesia/ Jonathan Patrick) |
Hasil foto selfie kamera 24 MP juga bisa menghasilkan
kamera berkualitas. Kamera bisa menghasilkan foto
berkualitas meski tanya menyalakan fitur beauty, fitur
bokeh juga mulus dan cepat membaca latar belakang.
 Kamera depan dengan fitur beauty dan fitur bokeh. (CNN Indonesia/ Jonathan Patrick) |
 Foto kamera depan (CNN Indonesia/ Jonathan Patrick) |
Sebagai perbandingan, pengguna cipset 855 Plus,
Realme X2 Pro memiliki empat kamera dengan kamera
utama 64 MP, kamera telephoto 13 MP, kamera wide
angle 8 MP dan kamera makro 2 MP.
KesimpulanMembicarakan soal gaming, tentu ROG Phone II yang
dibandeorl mulai dari Rp8,4 juta bisa menjadi andalan
bagi para gamer mengingat spesifikasi dan fitur yang
ditawarkan.
Apabila disandingkan dengan Black Shark 2 Pro, ROG
Phone II lebih unggul apabila membicarakan gelar
ponsel gaming. Namun apabila menyoal fotografi,
Realme X2 Pro lebih unggul dari sisi fotografi dibanding
Black Shark 2 Pro.
Kelebihan - Kamera cukup baik untuk ponsel
- Punya Dua Lubang USB Type-C
- Baterai 6.000 mAh dengan pengisian daya cepat
Kekurangan- Ponsel cukup berat
Spesifikasi | Asus ROG 2 |
Layar | AMOLED 6,59 inci, piksel 1080x2340 dan rasio 19,5:9. Bodi ponsel dibalut Corning Gorilla Glass 6. |
Prosesor | Qualcomm Snapdragon 855 Plus, Octa-core (1x2.96 GHz Kryo 485 & 3x2.42 GHz Kryo 485 & 4x1.78 GHz Kryo 485) dan Adreno 640 (700 MHz) |
Sistem Operasi | Android Pie 9, OS antarmuka ROG UI |
Kamera | Dua Kamera Belakang - Kamera utama: 48MP bukaan f/1.8 - 13MP ultra-wide bukaan f/2.4
Kamera Depan - 24MP bukaan f/2.2 |
Memori | - RAM 8GB+128GB - RAM 12GB+512GB |
Baterai | 6.000 mAh dengan pengisian baterai cepat 30 watt, Power bank/Reverse charging 10 watt. |
Fitur Lain | Fingerprint (under display, optical), accelerometer, gyro, proximity, compass, 3D Vapor Chamber |
Harga | RAM 8GB+128GB Rp8,5 juta. RAM 12G+512GB Rp12,5 juta(TermasukAero Case, Aero Active Cooler II dan ROG Charger 30W) |