
Alasan Masih Banyak Aplikasi Malware di Google Play Store
CNN Indonesia | Senin, 02/03/2020 09:27 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Kaspersky membeberkan alasan masih banyaknya aplikasi berbahaya atau malware di Google Play Store meski telah memiliki Google Play Protect. Masalah tersebut berada pada kebijakan Google yang memperbolehkan semua orang atau pengembang untuk mengunggah aplikasi.
Territory Channel Manager Kaspersky SEA, Donny Koesmandarin mengatakan proses kurasi dari Google memang lebih lemah dibandingkan toko digital milik Apple, App Store
"Menurut saya siapapun bisa mengunggah aplikasi yang ada [di Google Play Store], kalau iOS sedikit berbeda. Siapa yang unggah pasti di justifikasi dulu pasti ada pengecekan, tapi kalau Google siapa pun bisa," ujar Donny kepada awak media di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).
Donny mengatakan penyaringan di Google Play Store diduga tidak spesifik dibandingkan App Store. Kelemahan penyaringan ini diperparah dengan jumlah pengguna ponsel Android yang lebih banyak dibanding pengguna Apple.
Dari sisi keamanan siber, tentu potensi serangan malware meningkat dengan banyaknya jumlah pengguna yang tidak diiringi dengan proses penyaringan ketat oleh Google.
"kedua, pengguna Android lebih banyak dibanding iOS. Memang tergantung negara juga, mungkin di satu negara ada yang lebih banyak. di negara kita itu Android. secara keseluruhan Android lebih banyak," kata Donny.
[Gambas:Video CNN]
Sebelumnya, pengamat keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya mengatakan sistem keamanan, Apple berbasis iOS memang lebih canggih dibandingkan ponsel Android.
Tak hanya itu, kurasi toko digital milik Apple, App Store disebut lebih ketat dibandingkan toko digital miliki Google, Playstore.
"Secara de facto lebih sedikit malware di iTunes dibandingkan Playstore," ujar Alfons.
(jnp/DAL)
Territory Channel Manager Kaspersky SEA, Donny Koesmandarin mengatakan proses kurasi dari Google memang lebih lemah dibandingkan toko digital milik Apple, App Store
"Menurut saya siapapun bisa mengunggah aplikasi yang ada [di Google Play Store], kalau iOS sedikit berbeda. Siapa yang unggah pasti di justifikasi dulu pasti ada pengecekan, tapi kalau Google siapa pun bisa," ujar Donny kepada awak media di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/2).
Donny mengatakan penyaringan di Google Play Store diduga tidak spesifik dibandingkan App Store. Kelemahan penyaringan ini diperparah dengan jumlah pengguna ponsel Android yang lebih banyak dibanding pengguna Apple.
Lihat juga:Google Beri Peringatan bagi Pengguna Huawei |
Dari sisi keamanan siber, tentu potensi serangan malware meningkat dengan banyaknya jumlah pengguna yang tidak diiringi dengan proses penyaringan ketat oleh Google.
"kedua, pengguna Android lebih banyak dibanding iOS. Memang tergantung negara juga, mungkin di satu negara ada yang lebih banyak. di negara kita itu Android. secara keseluruhan Android lebih banyak," kata Donny.
[Gambas:Video CNN]
Sebelumnya, pengamat keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya mengatakan sistem keamanan, Apple berbasis iOS memang lebih canggih dibandingkan ponsel Android.
Tak hanya itu, kurasi toko digital milik Apple, App Store disebut lebih ketat dibandingkan toko digital miliki Google, Playstore.
"Secara de facto lebih sedikit malware di iTunes dibandingkan Playstore," ujar Alfons.
(jnp/DAL)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Drive Pit
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Elon Musk Gelar Lomba Bersih-bersih CO2, Hadiah Rp1,4 Triliun
Teknologi • 1 jam yang lalu
Daftar Toko di Indonesia yang Mulai Jual PS5 Hari Ini
Teknologi 3 jam yang lalu
Pajero Sport Baru Disebut Rilis Februari, Dealer Buka Inden
Teknologi 4 jam yang lalu