Jakarta, CNN Indonesia -- Keberadaan alat bantu pernapasan ventilator menjadi krusial di tengah mewabahnya
virus corona SARS-CoV-2. Ventilator dibutuhkan karena gejala-gejala awal virus corona adalah batuk dan pilek. Jika dibiarkan bahkan akan berujung pada kesulitan bernapas yang ditandai dengan adanya
pneumonia.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan meminta agar negara memperbanyak ventilator dan alat medis lainnya untuk membantu pernapasan pasien terinfeksi virus Corona. Peningkatan jumlah ventilator dan alat medis ini dilakukan untuk mencegah minimnya stok ventilator hingga melonjaknya harga ventilator di pasar.
Ventilator sendiri adalah mesin penunjang kehidupan untuk membantu pernapasan. Ventilator ini sering dibutuhkan oleh pasien yang tidak dapat bernapas sendiri akibat penyakit maupun cedera.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuan penggunaan alat ini adalah agar pasien mendapat asupan oksigen yang cukup. Ventilator akan 'menghembuskan' oksigen ke dalam tubuh dan mengeluarkan karbon dioksida dalam tubuh.
Dilansir dari
IDSMED, hal ini akan membuat pasien bisa bernapas lebih mudah atau membantu pasien untuk bernapas karena tak mampu untuk bernapas.
Alat ventilator bisa membantu pemulihan tubuh karena mengurangi energi yang seharusnya digunakan untuk bernapas.
Cara kerja ventilator adalah dengan menggunakan tekanan untuk mendorong udara ke dalam paru-paru. Jumlah oksigen yang didorong bisa dikontrol melalui monitor yang tersambung dengan ventilator.
Ventilator menyalurkan oksigen melalui selang pernapasan. Salah satu ujung tabung dimasukkan ke tenggorokan pasien dan ujung lainnya melekat pada ventilator. Tabung pernapasan berfungsi sebagai jalan napas dengan membiarkan udara dan oksigen dari ventilator mengalir ke paru-paru.
[Gambas:Video CNN]Dikutip dari
Alodokter, sebelum memasang ventilator pada pasien, dokter akan melakukan intubasi untuk memasukkan selang khusus melalui mulut, hidung, atau lubang yang dibuat di bagian depan leher pasien (trakeostomi). Setelah intubasi selesai, ventilator kemudian akan dihubungkan ke selang tersebut.
Ventilator membuat pasien tidak dapat bicara atau makan melalui mulut karena ada selang yang masuk ke dalam tenggorokan. Pasien harus makan nutrisi melalui selang yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah.
Pasien akan merasa tidak nyaman ketika ada selang yang masuk melalui mulut atau hidungnya. Pasien juga terkadang akan melawan udara yang dihembuskan ventilator. Dokter akan memberikan obat penenang atau obat antinyeri agar pasien merasa lebih nyaman ketika terhubung dengan ventilator.
(jnp/dal)