Jakarta, CNN Indonesia -- Perusahaan Farmasi Roche Holding AG mengklaim memiliki alat yang mampu mendeteksi
virus corona sepuluh kali lebih cepat dari alat sebelumnya yang digunakan.
Roche, perusahaan asal Swiss itu mengaku telah mendapat persetujuan dari pemerintah
Amerika Serikat (AS) untuk menggunakan alat tersebut di tengah keadaan darurat Covid-19 atau Sars-Cov-2 saat ini.
Berikut fakta alat yang dimiliki Roche untuk mendeteksi seseorang terjangkit Covid-19 dalam waktu singkat:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada Dua Jenis AlatMelansir
Bloomberg, kepala unit diagnostik Roche Thomas Schinecker mengatakan ada dua jenis alat yang dimiliki oleh Roche untuk mendeteksi virus corona pada tubuh manusia, yakni Cobas 6800 dan Cobas 8800.
Uji Ribuan PasienRoche membeberkan Cobas 6800/8800 mampu menganalisis asam nukleat yang diekstraksi dari air liur atau lendir pasien dan membandingkannya dengan urutan yang ditemukan pada strain virus corona, termasuk SARS dan yang muncul di Wuhan, China.
Versi 8800 mampu menguji 4.128 pasien sehari dan 6800 dapat menguji sebanyak 1.440 pasien.
Instrumen Cobas 6800/8800 memberikan hasil tes dalam waktu empat jam. Khusus sistem pada Cobas 8800 dapat menguji pasien sekitar 10 kali lebih cepat daripada alat farmasi milik Roche yang lain, seperti MagNA Pure 24 dan LightCycler 480.
[Gambas:Video CNN]Tersedia di Negara TertentuRoche menyampaikan alat yang dimilikinya hanya tersedia di negara yang menerima tanda CE untuk perangkat medis. Selain AS, negara penerima CE adalah Eropa, Australia, Brazil, Kanada, Jepang, Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan.
Roche enggan membeberkan harga dari alat terbarunya tersebut. Namun, Saham Roche naik sebanyak 4,9 persen di Stoxx Europe 600 Index pasca pengumuman alat tersebut.
Otomatisasi PenuhMelansir
Cision, sistem Cobas 6800/8800 telah menetapkan standar baru untuk pengujian molekuler rutin dengan memberikan solusi otomatis terintegrasi penuh yang melayani bidang pemantauan viral load, skrining donor, kesehatan seksual, dan mikrobiologi.
Berdasarkan pada teknologi PCR, sistem ini memberikan kinerja yang terbukti dengan otomatisasi penuh, peningkatan efisiensi, waktu penyelesaian yang cepat, dan konektivitas trek lengkap yang divalidasi untuk pengujian molekuler.
Selain itu teknologi PCR untuk virus corona tersebut bisa memberikan pengguna fleksibilitas yang lebih besar untuk menggabungkan pengujian IVD (
in vitro diagnostics) dan LDT (
lab developed tests) mereka ke sistem tunggal.
(jnp/dal)