Stafsus Jokowi Surati Camat, Netizen Sindir Alumni Harvard

CNN Indonesia
Selasa, 14 Apr 2020 19:07 WIB
FILE - In this Aug. 13, 2019 file photo, students walk near the Widener Library in Harvard Yard at Harvard University in Cambridge, Mass. Ismail Ajjawi, 17, a Palestinian student who was denied entry to the United States just days before he was scheduled to start classes at Harvard University, has been admitted to the country. The university confirmed that Ajjawi was on campus as classes began Tuesday, Sept. 3, 2019. (AP Photo/Charles Krupa, File)
Ilustrasi Universitas Harvard. (AP Photo/Charles Krupa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Staf khusus milineal Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra menjadi buah bibir pada awal pekan ini. Penyebabnya, Andi mengirim surat yang disertai kop Sekretariat Kabinet kepada camat di seluruh Indonesia agar mendukung relawan perusahaannya, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menanggulangi Covid-19.

Tindakan yang dilakukan Andi tak pelak menimbulkan reaksi di media sosial Twitter. Sekitar 38 ribu menggunakan tagar #stafsus sebagai cara berekasi atas tindakan yang dilakukan oleh Andi.

Salah satu akun yang mengomentari perilaku Andi adalah @andreasharsono. Penulis dan pegiat jurnalisme itu mengatakan bahwa Universitas Harvard di Amerika Serikat (AS), tempat Andi mengenyam pendidikan mengajarkan tentang materi 'konflik kepentingan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengaku heran Andi memanfaatkan jabatannya sebagai pembantu Jokowi di Istana untuk kepentingan perusahaanya.

"I am sure @Harvard teaches "conflict of interests" in the campus. How could a President @jokowi staff, also a Harvard graduate, in Jakarta uses the palace to make sure his own company's service is being used nationwide? #Stafsus #COVID19indonesia," kicau @andreasharsono, Selasa (14/4).




Hal senada disampaikan oleh akun @na-dirs. Dia mengatakan tindakan yang dilakukan Andi kelury dan maladministrasi. Dia meminta Andi tidak mengulangi kesalahannya dan menjadi beban Jokowi.

"Yg dilakukan oleh staf khusus milenial Presiden ini keliru. Andi Taufan Garuda Putra salah administrasi memakai kop surat Sekretaris Kabinet. Juga salah menunjuk perusahaannya sendiri. Kesalahan ini tolong jangan diulangi ya Mas. Anda malah menambah beban Pak Presiden," kicau @na-dirs.



Sedangkan akun @Dennysiregar7 mengingatkan stafsus milenial tidak membawa urusan perusahaan delam bertugas. Dia menilai tindakan itu mencoreng nama Jokowi.

"Woiii, stafsus milenial... Urusan perusahaan elu ma urusan negara jangan disatuin. Gak usah sok2an pake kop surat kabinet. Elu itu mencoreng nama Presiden lu, tau gak ??," kicau @Dennysiregar7 .



Hal sebaliknya disampaikan oleh akun @anazmalik7. Dia menilai tindakan yang dilakukan Andi sejatinya untuk tujuan mulia.

"Semoga cepat terselesaikan Pak Andy kami tau tujuan beliau sangat mulia, bukan untuk menyalahgunakan jabatannyaFolded hands #stafsus," ujar @anazmalik7.





Sementara itu, Andi Taufan sendiri sudah mencabut  surat--berkop Sekretariat Kabinet--yang dikirimkan kepada camat seluruh Indonesia agar mendukung relawan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menanggulangi covid-19.

Dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Taufan menyatakan bahwa surat tersebut merupakan pemberitahuan dukungan kepada program Desa Lawan Covid-19 yang diinisiasi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

"Saya mohon maaf atas hal ini dan menarik kembali surat tersebut," ujar Taufan, Selasa (14/4).

Taufan mengatakan, keberadaan surat yang menimbulkan polemik tersebut menjadi pelajaran baginya sebagai anak muda yang ingin berkontribusi bagi negara namun tetap mengikuti aturan dalam sistem birokrasi. (jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER