Foto lowlightPada kondisi
low light di dalam ruangan, kedua kamera bisa menghasilkan warna yang menarik. Bahkan pada kondisi ruangan yang sangat minim cahaya, keduanya berhasil memproduksi gambar yang cemerlang.
Foto berikut diambil dalam kondisi cahaya sekitar dimatikan dan hanya mendapat pencahayaan dari lampu jalanan. Foto ini diambil menggunakan mode malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Hasil foto menggunakan mode malam Huawei P40 Pro pada kondisi minim cahaya. Hasil foto lebih grainy atau terlihat berbintik. (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Foto tanpa menggunakan mode malam di lokasi minim cahaya menggunakan P40 Pro. Tanpa mode malam, hasil foto tidak terlalu berbintik (grainy). (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Di Huawei P40 Pro, hasil pemotretan malah tampak lebih cerah ketika memotret di lokasi minim cahaya tanpa mengaktifkan mode malam.
Ketika mode malam diaktifkan, hasil foto malah terkadang lebih gelap. Lantaran hasil foto lebih gelap, penggunaan mode malam juga menghilangkan beberapa detil di lokasi berbayang. Sebagai contoh guratan kayu pada foto diatas, bandingkan hasil pemotretan Huawei dengan mode malam dan tidak.
Tanpa mode malam, kamera Huawei memang dirancang untuk bisa memotret dengan ciamik di kondisi kurang cahaya (foto bawah).
 Hasil foto Huawei P40 Pro tanpa mode malam, dalam ruangan, kondisi minim cahaya (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Hasil foto Huawei P40 Pro tanpa mode malam. (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Hasil foto P40 Pro dengan mode malam (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Huawei menggunakan lensa 50 MP plus lensa periskop 12 MP. Total perbesaran yang bisa dilakukan kamera ini hingga 50x.
Namun, patut diperhatikan kalau perbesaran ini membuat kamera jadi sangat sensitif terhadap getaran tangan. Sehingga tak perlu heran jika ketika melakukan perbesaran maksimal, gambar jadi lebih mudah bergetar. Selain itu, kualitas gambar hasil perbesaran pun tidak terlalu baik.
 Huawei P40 Pro (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Hasil zoom 50x Huawei P40 Pro (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Bokeh
Kedua ponsel juga menempatkan sensor kamera 3D ToF untuk membantu menciptakan kedalaman dengan mengaburkan latar belakang alias bokeh saat memotret. Dengan tambahan lensa ini, kesan bokeh yang dihasilkan tampak lebih alami ketimbang bokeh yang dihasilkan hanya menggunakan software.
Kami sengaja memilih bagian objek yang tidak rata untuk menguji kemampuan bokeh. Sebab, software bisa mengolah dengan mudah efek kabur ini pada objek dengan pinggiran yang rata. Sehingga jika pengguna hanya menggunakan fitur bokeh Live Focus untuk memotret orang lain, sepertinya efek ini masih cukup baik digunakan.
berikut ini adalah hasil foto bokeh Huawei P40 Pro. Foto bokeh pada kamera ponsel ini juga menarik.
 Foto: (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
 Foto: (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Selain itu, tone warna Samsung tampak lebih biru ketimbang Huawei yang lebih cenderung kemerahan, seperti nampak pada foto berikut.
 Tone warna pada Huawei P40 Pro lebih kemerahan. (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Kedua ponsel pun dapat memberikan hasil foto HDR yang baik ketika digunakan memotret objek yang ada pada posisi menentang cahaya.
Selfie
 Kamera depan Huawei P40 Pro (dok. CNNIndonesia.com/ Eka Santhika) |
Pada Huawei P40 Pro, pengguna ditawarkan efek beauty dan beberapa efek filter lain. Pengguna juga ditawarkan pilihan Beauty untuk meniruskan wajah, mengubah warna kulit, dan efek melembutkan kulit. Sementara filter lain akan memberikan efek filter mirip yang disediakan oleh media sosial.
Satu efek yang menarik adalah "Stage Lighting". Ini adalah salah satu efek filter yang ditawarkan iPhone sejak kemunculan iPhone X. Namun, filter Stage Lighting Huawei dengan latar hitam masih harus banyak diperbaiki.
 Hasil foto kamera depan Huawei P40 Pro (kiri) dan hasil filter Stage Lighting (kanan). (CNN Indonesia/Eka Santhika Parwitasari) |