Cara Amati Puncak Hujan Meteor Lyrid Tampak Malam Ini

CNN Indonesia
Rabu, 22 Apr 2020 15:25 WIB
A meteor streaks across the sky against a field of stars during a meteorite shower early August 13, 2010 near Grazalema, southern Spain.    AFP PHOTO/ JORGE GUERRERO / AFP PHOTO / Jorge Guerrero
Ilustrasi hujan meteor. (AFP PHOTO/ JORGE GUERRERO)
Jakarta, CNN Indonesia -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) mengabarkan puncak hujan meteor Lyrid akan terjadi pada tengah malam tanggal 22 April hingga menuju pagi tanggal 23 April 2020. LAPAN mengatakan meteor Lyrid dapat menghasilkan jejak debu cerah yang bertahan selama beberapa detik.

"Hujan meteor ini berlangsung setiap tahun mulai tanggal 16-25 April 2020. Puncak tahun ini terjadi pada malam hari tanggal 22 April dan pagi dini hari tanggal 23 April," kutip keterangan resmi LAPAN dalam akun Instagram @lapan_ri, Rabu (22/4).

[Gambas:Instagram]

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

LAPAN mengatakan Lyrids adalah meteor biasa yang dapat menghasilkan sekitar 20 meteor per jam pada saat puncak. Lyrids diproduksi oleh partikel debu yang ditinggalkan oleh komet C/1861 G1 (Thatcher), yang ditemukan pada tahun 1861.

Meteor Lyrids juga dapat menghasilkan jejak debu cerah yang bertahan selama beberapa detik.


Lebih lanjut, LAPAN menyampaikan bulan baru tanggal 23 April akan memberikan kondisi optimal untuk berburu hujan meteor Lyrid. LAPAN berkata waktu terbaik untuk pengamatan hujan meteor itu mulai tengah malam sampai fajar.

"Tampilan terbaik akan berasal dari lokasi yang gelap setelah tengah malam. Radiant hujan meteor ini adalah konstelasi Lyra, tetapi dapat muncul dimana saja di langit," kutip LAPAN.

Melansir CNN, jelang tengah malam akan menjadi waktu terbaik untuk melihat meteor Lyrids karena bergerak lebih lambat dan lebih panjang ketika melintas secara horizontal di langit, yang disebut earthgrazers. Beberapa dari meteor itu juga akan meninggalkan jejak yang bersinar selama beberapa detik setelah itu menghilang.

Dinamakan Lyrid karena berasal dari konstelasi Lyra. Hujan meteor Lyrid adalah salah satu yang tertua yang diketahui. Hujan meteor serupak diperkirakan kembali pada 2.700 tahun lagi.


Melansir CNET, astronom dari American Meteor Society Robert Lunsford mengatakan Lyrids tidak selalu menjadi hujan meteor paling spektakuler tahun ini. Namun, meteor itu datang setelah Januari dan April tidak ada fenomena serupa.

"Dibandingkan dengan hujan meteor lainnya, Lyrid cenderung menghasilkan meteor cerah dan bola api sesekali," kata Lunsford.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER