Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk membeli alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang diproduksi dalam negeri. Hal ini dilakukan untuk menggenjot penyerapan anggaran di Kementerian Pertahanan.
Beberapa diantaranya adalah dengan membeli produk peralatan tempur yang diproduksi oleh BUMN seperti PT Pindad (Persero), PT Dirgantara Indonesia hingga PT PAL Indonesia.
Dilansir dari ketiga situs perusahaan, berikut beberapa produk alutsista yang dirakit di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tank Harimau merupakan tank medium memiliki kecepatan maksimal 70 km per jam yang dilengkapi mesin 711 tenaga kuda (horse power/hp) dan dilengkapi transmisi otomatis.
Dari sisi perlindungan balistik, tank ini dinyatakan pada tingkat STNAG 4569 level 4 dan perlindungan anti ranjau pada tingkat STNAG 4569 4a dan 3b.
Tak berhenti disitu, Tank ini turut dilengkapi senjata utama turret kaliber 105 mm dengan sistem pengisian peluru otomatis.
Tank tersebut memiliki bobot sekitar 30 ton. Tank Harimau cocok untuk kondisi di Indonesia. Selain kondisi tanah yang relatif gembur, jalanan di Indonesia termasuk jembatan relatif memiliki kemampuan menopang berat tak lebih dari 40 ton.
Uji ketahanan lintas Harimau sudah 2.500 km, uji ledak juga telah dilakukan dengan berat akumulasi bom seberat 80 kilogram. Tank Harimau bertahan dengan baik meski telah dibombardir berbagai macam bom dengan berat total 80 kilogram itu.
Anoa 6x6 APC merupakan kendaraan taktis TNI Angkatan Darat (AD) yang diproduksi Pindad.
Mengutip situs resmi Pindad, Anoa 6x6 APC punya rasio daya berat 25 hp per ton serta dilengkapi sistem komunikasi dan transmisi otomatis. Anoa tipe APC sanggup membawa 12 orang personel termasuk pengemudi.
Kendaraan ini dapat melaju 80 km per jam di jalan raya dengan kemampuan jelajah 600 km. Sementara kemampuannya di medan off-road bisa dipacu hingga 40 km per jam.
Kendaraan ini memiliki dapur pacu diesel turbo enam silinder, namun tidak disebutkan berapa kubikasinya. Klaim Pindad mesin itu mampu memuntahkan 320 hp dengan transmisi otomatis 6-percepatan.
Mobil anti peluru ini juga dilengkapi sistem persenjataan untuk kaliber peluru 66 mm, serta pelontar mortir 81 mm.
P6 ATAV (All Terrain Assault Vehicle) adalah kendaraan untuk prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat dan Korps Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara.
P6 ATAV yang diproduksi Sentra Surya Ekajaya (SSE) ini dibekali mesin diesel 2.500 cc 4-slinder yang dapat memuntahkan tenaga sebesar 142 tenaga kuda dengan transmisi otomatis 6-percepatan.
Tangki bensinnya bisa menampung 120 liter yang digunakan untuk menjelajah 500 kilometer.
Ada empat sisi yang dapat digunakan sebagai dudukan senapan serbu. SSE menyediakan dudukan persenjataan pada sisi atas, kanan dan kiri. Misalnya di bagian atap tersedia senapan serbu dengan peluru kaliber 7,62 mm.
Selain menjadi kendaraan andalan prajurit Kopassus dan Paskas, kendaraan taktis ini sempat digunakan oleh Presiden Joko Widodo dalam beberapa kesempatan acara.
Pistol G2 Premium ini diproduksi oleh Pindad. Dikutip dari situs Pindad, pistol menggunakan amunisi kaliber 9 mm, G2 Premium memiliki jarak tembak efektif sampai dengan 25 meter.
G2 mampu memiliki magasin yang berisi 15 peluru. G2 Premium merupakan varian teratas dalam keluarga pistol G2.
![]() Alutsista Buatan PT Pindad |
Senapan Penembak Runduk yang di desain untuk melengkapi jajaran produk senjata produksi PT. Pindad (Persero) dalam jarak penembakan 1500 meter. SPR-4 menggunakan peluru berkaliber 0,338 inci atau sekitar 8,58 mm.
Penggunaan amunisi MU56-M memastikan akurasi terbaik yang didukung oleh teleskop dengan pembesaran hingga 25x serta Bipod untuk menjaga kestabilan dalam penembakan.
Kapal Selam Alugoro menjadi kapal selam pertama yang diproduksi oleh Indonesia. Kapal ini memiliki panjang 61,3 meter berjenis Diesel Electric Submarine U209/1400 Chang Bogo Class.
Kapal Selam hasil kerjasama PT PAL dan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd (DSME) Korea Selatan itu mampu bergerak dengan kecepatan 21 knot ketika berada di bawah air dan 12 knot ketika di permukaan dan mampu membawa 40 kru.
Saat diuji TNI Angkatan Laut, Alugoro mampu menyelam hingga kedalaman 250 meter.
Untuk kemampuan jelajah, Kapal Selam Alugoro mampu bergerak selama 50 hari. Kapal selam itu juga didesain dengan life time hingga mencapai 30 tahun.
"Bobot total kapal selam tersebut sebesar 1.460 ton saat muncul di permukaan dan 1.596 ton ketika menyelam di bawah permukaan," kutip keterangan resmi PT PAL.
Kapal Selam Alugoro yang akan diserahterimakan ke TNI pada Desember 2020 juga dilengkapi dengan sejumlah persenjataan. Berdasarkan informasi yang dihimpun, Kapal Selam Alugoro dipersenjatai delapan tabung torpedo 533 milimeter dan 14 rudal.
Kapal selam itu juga bakal dipasangi roket antikapal perang UGM-84 Harpoon buatan Boeing. Rudal bersayap sepanjang 4.6 meter dengan berat 221 seharga US$1,2 juta itu bisa menghantam target dari jarak 124 kilometer.
PT PAL juga memproduksi Kapal Cepat Rudal (KCR) 60. Dikutip dari situs Kemenhan, saat Kapal KCR 60 Meter yang telah memperkuat jajaran Angkatan Laut sebagai penerus Kapal Kelas Celurit.
Dikutip dari situs PAL, kapal ini memiliki kecepatan 28 knot atau sekitar 52 km per jam. Kapal memiliki kemampuan jelajah 4.445 km dengan ketahanan selama 8 hari.
Kapal dilengkapi dengan varian senjata utama meriam Bofors 57 mm maupun 40 mm. Senjata kedua kapal adalah dua meriam Yugoimport-SDPR M71/08 20 mm yang diletakkan di belakang kapal.
Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) atau drone, tipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) atau disebut PUNA MALE Elang Hitam ditampilkan perdana pada (30/12).
Drone ini diprouduksi oleh Konsorsium Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA MALE). Anggotanya pun terdiri dari Ditjen Pothan dan Balitbang Kemenhan, BPPT, TNI AU (Dislitbangau), Institut Teknologi Bandung/ITB (FTMD), BUMN melalui PT Dirgantara Indonesia (DI) serta PT Len Industri.
Membicarakan soal spesifikasi, drone Elang Hitam memiliki radius operasional 250 km dan cruising altitude tiga ribu hingga lima ribu meter dengan kecepatan maksimum 235 kilometer per jam.
Elang Hitam mampu terbang dengan ketinggian maksimal 7200 meter dan mampu terus terbang tanpa henti hingga 30 jam. Drone bisa lepas landas dengan landasan pacu sepanjang 700 meter dan bisa mendarat di landasan pacu sepanjang 500 meter.
Elang Hitam memiliki dimensi panjang 8,3 meter, tinggi 1,02 meter dengan bentang sayap 16 meter. Drone ini dibekali dengan 4-stroke engine berkekuatan 110 hingga 150 horse power dan dua baling-baling.
Elang hitam juga memiliki empty weight 575 kg dan kapasitas muatan hingga 300 kilogram. Drone mampu menampung bahan bakar seberat 420 kg.