Jupiter dapat diamati sepanjang malam dan berada pada posisi terdekat dengan Bumi pada hari ini Selasa (14/7) karena masuk dalam Oposisi. Saat Oposisi, Jupiter akan terbit saat Matahari terbenam dan terbenam saat Matahari terbit.
Kala itu, posisi Jupiter, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis lurus. Seperti fase bulan purnama, Jupiter dapat terlihat paling terang jika teramati dari Bumi. Puncak oposisi Jupiter terjadi pada pukul 15.03 WIB.
Sementara itu, Planetarium Jakarta mengatakan puncak oposisi Jupiter dapat dilihat pada pukul 14.46 WIB di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, LAPAN menyebut Jupiter masih di bawah ufuk ketika terjadi oposisi di langit Indonesia. Jupiter hanya bisa diamati ketika telah terbit, beriringan dengan terbenamnya Matahari dan terbenamnya Jupiter.
Meskipun puncak Oposisi terjadi di siang hari, Planetarium Jakarta mengatakan pada esok hari (15/7) Jupiter akan terbit saat Matahari terbenam.
Saat itu Jupiter berada di jarak terdekatnya dengan Bumi, jarak terdekat Jupiter dari Bumi sekitar 619 juta kilometer. Fenomena ini akan terjadi mulai dari 13.49 WIB hingga 19.59 WIB.
Planetarium Jakarta menjelaskan benda-benda langit memiliki lintasan masing-masing serta kecepatan mengorbit yang berbeda-beda. Akibat dari gerak itu, wajar apabila suatu waktu benda langit berada pada posisi istimewa. Contoh dari posisi istimewa ini adalah fenomena Oposisi.
Oposisi merupakan suatu fenomena posisi istimewa benda langit ketika Bumi berada diantara matahari dan planet. Oposisi hanya terjadi pada planet superior saja, yaitu MARS, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus
Fenomena Oposisi terdiri dari Oposisi Aphelik dan Perihelik. Oposisi Aphelik adalah planet yang beroposisi berada di posisi terjauh dari Matahari. Oposisi Perihelik adalah planet yang beroposisi pada posisi terdekat dari Matahari.
(jnp/mik)