Fakta Hujan Meteor Perseid, Masih Bisa Disaksikan Malam Ini

CNN Indonesia
Rabu, 12 Agu 2020 12:32 WIB
Puncak hujan meteor Perseid terjadi kemarin malam, namun masih bisa disaksikan hingga malam ini.
Hujan meteor perseid adalah peristiwa tahunan yang biasa terjadi antara pertengahan Juli hingga Agustus (Ethan Miller/Getty Images/AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Puncak hujan meteor Perseid telah berlangsung di Indonesia, pada Rabu (12/8),  sekitar pukul 00.20 WIB. Pengamat langit dikabarkan bisa menikmati 50 hingga 75 guyuran meteor Perseid.

Meski puncak sudah berlangsung, hujan meteor Perseid dalam jumlah yang cukup banyak masih bisa disaksikan hingga Kamis (13/8).

Selain itu, periode hujan meteor ini antara 17 Juli hingga 24 Agustus. Bedanya, pada momen puncak, pengamat bisa melihat hujan meteor dengan frekuensi lebih sering ketimbang hari-hari lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta tentang hujan meteor Perseid.

1. Terang

Melansir Earth Sky, meteor Perseid memiliki tingkat kecerahan yang cukup tinggi. Sehingga, pengamat langit bisa menyaksikan lebih dari 50 meteor pada saat puncak, bahkan saat Bulan tampak terang. 

2. Makin banyak saat tengah malam

Pada tahun-tahun tertentu, jumlah meteor meningkat setelah tengah malam, terutama sebelum fajar tiba pada tanggala 11, 12, dan 13 Agustus. Meteor Perseid mulai terbang pada pertengahan hingga larut malam dari garis lintang utara. Di selatan khatulistiwa, Perseid mulai mengitari langit sekitar tengah malam.

3. Hasil dari jejak komet besar

Hujan meteor tahunan biasanya terjadi ketika Bumi melewati jejak debu dan es di luar angkasa. Jejak ini biasanya ditinggalkan oleh komet atau asteroid yang melintas.  

Melansir Space, meteor Perseid merupakan partikel dari komet Swift-Tuttle. Komet itu adalah objek terbesar yang diketahui sering melewati Bumi.

Besar komet Swift-Tuttle berdiameter sekitar 16 mil (26 kilometer), kira-kira sama dengan objek yang memusnahkan dinosaurus. 

Komet Swift-Tuttle ditemukan pada tahun 1862 oleh Lewis Swift dan Horace Tuttle.

4. Berlangsung cepat

Meteorid Perseid bergerak cepat. Meteor itu memasuki atmosfer bumi dan kemudian disebut meteor dengan kecepatan sekitar 133.200 mph atau 60 kilometer per detik.

5. Bisa dilihat tanpa alat bantu

Hujan meteor Persied bisa disaksikan tanpa alat bantu. Namun, pengamatan harus dilakukan di tempat yang tidak terkena polusi cahaya.

Butuh waktu sekitar 30 menit bagi mata untuk menyesuaikan dengan kegelapan. Semakin lama, kemungkinan mata akan menagkap beberapa meteor Perseid.

(jps/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER