Pemilik kendaraan perlu memiliki pengetahuan lebih terkait batas tegangan maksimal baterai atau aki sepeda motor. Bukan tanpa alasan, mengukur tegangan aki motor akan menjadi kunci utama menjaga sistem kelistrikan berjalan normal.
Aki dalam penggunaannya berfungsi sebagai penyimpan dan pelepas arus listrik. Fungsi utamanya menyalakan mesin dan menyumbang energi listrik ke komponen kelistrikan seperti lampu-lampu, spidometer, dan fitur lainnya.
Lihat juga:Ketahui Penyebab Aki Motor Gampang Tekor |
Mengecek berkala tegangan aki penting dilakukan buat menghindari kejadian menjengkelkan seperti tak dapat menyalakan mesin karena aki ternyata sudah soak tanpa disadari. Dalam kondisi itu menyalakan mesin bisa merepotkan, misalnya mesti didorong jika tipe manual atau perlu jumper bila tipe motor matic.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aki adalah komponen vital pada kendaraan yang butuh arus listrik tetap bersirkulasi atau tegangan yang dihasilkan bakalan menurun. Aki dapat melemah seiring pemakaian namun bisa disetrum atau dicas sampai batas tertentu hingga akhirnya harus diganti baru.
Melansir dari Battery Stuff, voltase aki normal yakni antara 12,7 V - 13,2 V. Jika sudah di bawah 12,4 V artinya kondisi aki di antara 75-25 persen, sementara bila di bawah 12 V artinya sudah soak.
Jika menurut voltmeter aki menunjukkan tegangan 0 V, ada kemungkinan mengalami korsleting. Bila aki tak mampu lebih tinggi dari 10,5 V saat dicas artinya ada sel baterai yang mati.
Ketika aki terisi penuh (berdasarkan indikator) namun tegangan 12,4 V atau di bawahnya, baterai disebut sudah bereaksi dengan sulfat (tersulfasi).
Reaksi ini alami jika baterai pernah habis, biasanya jika dicas kristal hasil sulfasi akan berubah menjadi elektrolit lagi dan siap menghasilkan energi listrik. Meski begitu jika aki terlalu lama diam, tidak dicas dalam waktu lama, sulfasi bakal meluas dan mengeras pada pelat.
Timbal itu bakal menutupi pelat, menghilangkan bahan kimia yang dibutuhkan untuk menghasilkan energi.
![]() Cara memeriksa aki yaitu bisa menggunakan alat multimeter. |
Untuk memeriksa tegangan aki motor, pemilik dapat menggunakan alat seperti voltmeter atau multitester/multimeter. Kemudian, pastikan untuk mengenakan sepasang sarung tangan dan kacamata untuk melindungi diri sendiri.
Jika sudah siap dan yakin, maka ikutilah langkah-langkah berikut ini:
Jika pemilik motor merupakan orang rumahan yang tidak memiliki alat periksa tegangan voltmeter aki, berikut alternatif lain yang dapat digunakan untuk memeriksa apakah aki motor telah soak atau masih dapat digunakan.
Pemilik perlu menjajal cara sederhana dan mudah yang satu ini, yakni menyalakan mesin untuk melihat spidometer aktif kemudian mengaktifkan lampu sein. Jika ditemukan lampu spidometer redup atau berkedip lemah mengikuti kedipan sein, itu bisa jadi indikasi aki mulai soak atau butuh dicas.
Langkah ini hampir mirip dengan cara nomor satu, pemilik motor hanya perlu menyalakan motor dan mengetes apakah lampu depan, jauh dan dekat, meredup saat sein aktif.
Coba meraba permukaan terminal aki dengan hati-hati, bila terasa ada benjolan atau menggelembung seperti baterai ponsel yang mulai rusak kemungkinan kondisinya sudah rusak dan melemah.
Batas tegangan maksimal aki motor bisa dicermati sendiri oleh pemilik. Meski begitu motor bakal semakin terawat jika rutin mendapat pemeliharaan, misalnya patuh pada jadwal servis berkala yang direkomendasikan produsen.
Lihat juga:Fungsi 'Mata Kucing' pada Sepeda Motor |