Epidemiolog Universitas Indonesia, Pandu Riono menjelaskan perubahan status zonasi Covid-19 yang begitu dinamis di Indonesia. Ia menjelaskan status tersebut dinamis karena adanya mobilitas penduduk antar zona.
Pandu mengatakan bahwa mobilitas penduduk antar zona ini membuat sistem zonasi ini menjadi tidak akurat.
"Zonasi tidak akurat karena mobilitas [tinggi] penduduk pengaruhi risiko penularan," ujar Pandu dalam acara Transmedia, Kamis (3/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pandu menjelaskan zona hijau tak menjamin risiko penularan Covid-19 karena banyak pengidap Covid-19 yang tak terdeteksi. Sebab beberapa daerah bisa menjadi zona hijau memiliki jumlah testing yang sangat rendah, sehingga banyak orang yang tak terdeteksi.
Oleh karena itu, Pandu mengatakan agar masyarakat tidak terlalu percaya dengan peta zonasi persebaran virus corona karena penyebaran virus.
"Tidak mungkin ada zonasi, tidak mungkin virus dibatasi per wilayah administrasi. Dan masyarakat percaya dengan teori satgas ini," kata Pandu.
Lebih lanjut, ia mengatakan zonasi tidak dapat digunakan sebagai dasar pemerintah membuka kegiatan ekonomi sosial sebuah daerah, apalagi sekolah. Sebab, data jumlah kasus Covid-19 tersebut tidak akurat.
"Maka Terawan (Menteri Kesehatan) itu izinkan buka sekolah di zonasi hijau. Padahal jumlah tes juga sangat rendah," ujar Pandu.
Sebelumnya, Pandu mengklaim bahwa dari data pergerakan atau mobilitas penduduk yang bersumber dari Facebook Disease Prevention Map menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Akan tetapi, ia tidak merinci mobilitas penduduk itu.
"Kenapa tidak ada kasus, ini dipengaruhi testing. Testing rendah tidak relevan dan dipakai oleh policy maker (pemerintah) untuk membuka kegiatan sosial ekonomi. Yang lebih parah mau membuka sekolah," terangnya.
Peta zonasi terakhir berdasarkan data Minggu (30/8) lalu menyebutkan bahwa 65 daerah masuk sebagai kategori zona merah atau risiko tinggi, lalu 230 daerah zona oranye atau risiko sedang. Kemudian, 151 daerah masuk dalam kategori risiko ringan atau zona kuning, serta 68 daerah lainnya dikategorikan sebagai zona hijau.
(jnp/mik)