Vaksin Corona Merah Putih Disuntik 2 Kali untuk Satu Orang

CNN Indonesia
Rabu, 09 Sep 2020 19:45 WIB
Menristek mengatakan jika penduduk Indonesia yang akan mendapatkan vaksin corona merah putih 270 juta jiwa, maka akan diproduksi 540 juta.
Ilustrasi vaksin merah putih Covid-19. (iStockphoto/Halfpoint)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Riset dan Teknologi/BRIN Bambang Brodjonegoro mengungkapkan bahwa pemberian vaksin merah putih terkait virus corona (Covid-19) akan diberikan dua kali kepada setiap individu di Indonesia.

"Harus diperhatikan juga dari penelitian di tahap awal, pemberian vaksin merah putih bisa lebih dari sekali untuk setiap inidividu," kata Bambang saat bertemu Presiden Jokowi di Istana Bogor, Rabu (9/9).

Atas dasar itu, menurut perhitungan pihaknya, jika penduduk Indonesia yang akan mendapatkan vaksin corona merah putih adalah 270 juta jiwa, maka vaksin yang harus diproduksi minimal 540 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang harus divaksinasi merah putih minimal 540 juta. ini otomatis butuh kapasitas produksi yang besar," ujar Bambang.

Untuk memenuhi jumlah tersebut, perusahaan pelat merah PT Bio Farma yang memproduksi vaksin merah putih akan melakukan ekspansi dan melibatkan perusahaan farmasi swasta yang mengantongi izin Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM).

"Dengan tambahan dari swasta kita harapkan Indonesia memiliki kemandirian di dalam penyediaan dan pengembangan vaksin Covid-19 ini," jata Bambang.

Sebelumnya, Bambang mengatakan diperkirakan vaksin merah putih baru bisa diproduksi secara massal pada triwulan ke-4 tahun 2021. Itu artinya vaksin asli buatan Indonesia untuk warga baru bisa diproduksi di bulan Oktober tahun depan.

"Perkiraan di triwulan ke-4 2021 kita bisa produksi dalam jumlah besar dan nantinya akan melengkapi vaksin Covid-19 yang awalnya didatangkan dari kerja sama pihak luar," kata Bambang.

Vaksin dari pihak luar yang dimaksud Bambang di antaranya dari Sinovac China Uni Emirat Arab (UEA).

Adapun vaksin merah putih yang dikembangkan oleh lembaga Eijkman proses pengembangan bibit vaksinnya sudah 50 persen. Akhir tahun, pihaknya menargetkan sudah bisa selesai dan diuji ke hewan dan pada awal tahun 2021 sudah bisa uji klinis vaksin.

"Awal tahun depan sekitar Januari, Eijkman bisa menyerahkan bibit vaksin merah putih ke PT Bio Farma uji klinis tahap 1, 2, dan 3," kata Bambang.

(dal/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER