Tuntas Suntik Vaksin, Relawan Diminta Jaga Protokol Covid-19

hyg | CNN Indonesia
Kamis, 10 Sep 2020 10:05 WIB
Relawan uji vaksin Covid-19 diminta untuk tetap menjaga protokol kesehatan usai laksanakan penyuntikan vaksin tahap dua.
Ilustrasi. Relawan uji klinis vaksin corona yang sudah selesai lakukan penyuntikan tahap dua diminta untuk tetap jaga protokol kesehatan. (ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Bandung, CNN Indonesia --

Sejumlah relawan yang telah menjalani uji klinis vaksin corona China di Bandung diminta tetap patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Sebagian relawan Uji klinis fase III vaksin Covid-19 buatan Sinovac perusahaan China, Sinovac, telah selesai melakukan penyuntikan tahap dua. Sehingga, mereka akan kembali melakukan kunjungan pada tahun depan.

Mengingat lamanya waktu sebelum kunjungan terakhir, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Fakultas Kedokteran Unpad Kusnandi Rusmil meminta para relawan tetap melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Relawan tetap melakukan physical distancing (menjaga jarak), cuci tangan, dan pakai masker," ujarya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (9/9).

Kusnandi mengatakan, sudah ada 450 relawan yang mendapatkan vaksinasi.

"Sampai sekarang yang sudah disuntik vaksin ada 450 orang, 200 sudah mau suntikan kedua dan 250 baru suntikan pertama," ujarnya.

Kusnandi menerangkan, setiap relawan diambil sampel darahnya sebanyak tiga kali. Pertama, sebelum vaksinasi. Kedua, setelah vaksinasi tahap kedua. Terakhir, sampel darah diambil setelah relawan beraktivitas selama lima bulan.

"Setelah awal diambil sampelnya, setelah dua minggu suntikan kedua diambil lagi. Lalu, enam bulan kita lihat kadar antinya kaya bagaimana," ujarnya.

Selama lima bulan ke depan, para relawan tetap melaporkan hal-hal yang terjadi selama berkaitan dengan vaksin. Para relawan dapat memanfaatkan asuransi kesehatan, jika mengalami sesuatu dapat langsung berobat ke rumah sakit dan seluruh biaya sudah ditanggung.

"Kalau ada apa-apa bisa by phone (telepon) ke tim kita. Tapi kalau seandainya sakit bisa kemana aja karena sudah ada asuransi. Nanti kita cari penyebabnya apa karena vaksin atau tidak," kata Kusnandi.

Salah satu relawan yang mengikuti penyuntikan kedua, Fadly Barjadi Kusuma (32) mendatangi Rumah Sakit Pendidikan (RSP) Universitas Padjadjaran, Kota Bandung, pada Rabu (9/9).

Fadly mengaku baru saja diambil sampel darah tepat dua minggu setelah penyuntikan vaksin Covid-19 pada Rabu (28/8) lalu.

"Ya, tadi saya Ke RSP jam 8 pagi. Di sana agak lama beresnya jam setengah 11 karena banyak orang harusnya jatah 5-6 ini ada 9 orang, jadi mesti menunggu. Setelahnya saya jalan lagi, ngojek lagi," ucap Fadly.

Fadly mengatakan, pengambilan sampel darah ini merupakan kali Kedua. Pengambilan sampel pertama dilakukan sebelum mendapatkan vaksin.

"Jadi, nanti ke RSP lagi tahun depan. Tanggal 24 Februari," katanya.

Ada rentang waktu sekitar lima bulan bagi Fadly sebelum kunjungan ke RSP tahun depan. Pria yang bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol) ini mengaku sudah diberi arahan dari tim peneliti.

"Prosedurnya sama saja kaya kemarin. Kita enggak boleh keluar kota dan harus jaga kondisi badan, jangan sampai imunitas kita turun. Kalaupun keluar kota misal ke zona merah kita harus laporan apalagi pernah bertemu atau berpapasan sama yang positif," ujar Fadly.

(eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER