Kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) masih ramai menuai pro dan kontra di kalangan pengguna media sosial Twitter.
Perbincangan mengeni PSBB juga hampir menyentuh 100 ribu sejak pertama kali diumumkan pada Kamis (9/9). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana memberlakukan PSBB total pada 14 September 2020.
Kebijakan itu dipilih kembali usai fasilitas rumah sakit kewalahan menanagani pasien Covid-19 yang terus meningkat dalam beberapa hari terakhir.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian netijen menganggap kebijakan itu sebagai langkah yang tegas.
Sementara akun @ghe_tholl, berharap kebijakan Anies bisa berjalan sesuai dengan harapan, yakni mencegah penularan Covid-19.
"Semoga langkah tepat ini bisa berjalan sesuai harapan, alasan utama adalah demi keselamatan warga. Tetap mematuhi protokol kesehatan, demi kesehatan dan keselamatan kita semua," kicau @ghe_tholl.
Sedangkan akun @ramadhannDP menilai pemberlakukan kembali PSBB seperti awal pandemi sangat mengejutkan sektor ekonomi. Akan tetapi, kebijakan itu tepat dari aspek kesehatan.
"Diambilnya langkah PSBB Jakarta memang cukup mengagetkan dari faktor ekonomi, namun hal itu juga tepat jika melihat dari peningkatan kasus kematian di Ibukota. Semangat Pak Anies dan para jajarannya, semoga ekonomi tetap jadi prioritas dan kesehatan juga diutamakan," kicau @ramadhannDP.
Di sisi lain, @Araaa_98 menyatakan PSBB dapat membuat banyak orang di PHK. Sebab, PSBB membuat tempat kerja tidak beroperasi.
"Corona sih corona pak, tapi hidup harus terus jalan. Pikirin rakyat diluar sana masih banyak yang kesusahan! PSBB ini itu semua ditutup banyak yg di-PHK, ga punya kerjaan ga ada uang buat makan, sewa rumah, bayar listrik. Tolong dipikirin lagi, cari solusi yang terbaik jangan plin plan! #TOLAKPSBB," kicau @Araaa_98.
Sedangkan akun @chicocclatte menyebut PSBB yang diberlakukan kembali di Jakarta semain membuat orang sulit mendapat pekerjaan.
"PSBB lg? ga PSBB aja susah cari kerja, ini mau PSBB lagi. dah lah jd makin lama nganggur nya," kicau @chicocclatte.
Sebelum keputusan PSBB total kembali diberlakukan, Anies Baswedan sempat menyatakan bahwa kondisi Jakarta di masa pandemi virus corona (Covid-19) mengkhawatirkan.
Pasalnya, pekan ini angka kematian di Jakarta cukup tinggi. Angka ini jauh berbeda dari angka kematian dari sejak awal pandemi berlangsung. Dalam satu minggu terakhir ini angka positivity rate di Jakarta itu 13,2 persen dan di Indonesia 18,4 persen.
(jps/eks)