Drama perkara mantan bos Nissan, Carlos Ghosn, di Jepang memasuki babak baru saat mantan asistennya, Greg Kelly, dilaporkan AFP akan menjalani persidangan di Tokyo pekan depan. Saat ini status Ghosn masih buronan dan berada di Libanon usai kabur dari Jepang untuk menghindari persidangannya sendiri.
Ghosn ditangkap di Jepang pada November 2018 atas tuduhan penyelewengan finansial oleh Nissan. Kelly ditangkap pada hari yang sama seperti Ghosn setelah mendatangi Jepang atas alasan pertemuan mendadak.
Kelly dituduh melakukan konspirasi menggelapkan puluhan juta dolar AS yang dijanjikan Ghosn setelah dia pensiun. Kelly yang terancam 10 tahun hukuman penjara menyangkal hal itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada awal September Kelly pernah mengatakan pada AFP bahwa dia tidak melakukan pelanggaran hukum.
"Carlos Ghoan tidak pernah mendapatkan apapun dan dia tidak menjanjikan apapun," katanya.
Jaksa penuntut dan Nissan tidak setuju atas hal itu, keduanya berpendapat punya bukti pembayaran masa depan itu dijaminkan kepada Ghosn. Detail seperti itu seharusnya diungkapkan dalam pengajuan data keuangan Nissan seperti diwajibkan dalam hukum Jepang.
Tim hukum Kelly memutuskan maju ke persidangan dengan alasan 'tidak punya pilihan' karena Kelly tidak diizinkan keluar Jepang dan dipisahkan dari keluarganya sambil menunggu kasusnya masuk persidangan.
Kendati rekam jejak jaksa penuntut Jepang yang memenangkan 99 persen kasus kriminal di pengadilan, tim hukum Kelly meyakini kliennya bisa dibebaskan. Tim hukum juga menjelaskan dirugikan karena pengadilan menolak melakukan pemeriksaan saksi menggunakan konferensi video.
Beberapa saksi mengatakan tidak mau ke Jepang untuk bersaksi secara langsung karena takut ditahan.
"Tidak ada kepercayaan dalam sistem peradilan Jepang di antara saksi asing. Mereka takut, mereka tidak akan datang ke Jepang," kata pengacara Kelly, James Wareham.
(fea)