Amazon menyampaikan 19.816 karyawan telah dinyatakan positif Covid-19. Hal itu berdasarkan analisis data secara menyeluruh pada 1.372.000 karyawan Amazon dan Whole Foods Market di seluruh AS yang bekerja sejak 1 Maret hingga 19 September 2020.
Amazon membandingkan tingkat kasus Covid-19 dengan populasi umum, seperti yang dilaporkan oleh Universitas Johns Hopkins untuk periode yang sama. Perusahaan milik orang terkaya di dunia Jeff Bezos itu memperhitungkan geografi dan komposisi usia karyawannya untuk membuat data seakurat mungkin.
Berdasarkan analisis, Amazon memperkirakan bahwa akan ada 33.952 kasus jika tingkat di antara karyawan Amazon dan Whole Foods Market sama dengan tingkat populasi umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Faktanya, 19.816 karyawan telah dinyatakan positif atau diduga positif Covid-19," kutip Amazon dalam laman resmi.
Amazon mengatakan jumlah karyawan yang terjangkit Covid-19 itu 42 persen lebih rendah dari jumlah yang diprediksi.
Amazon mengklaim hasil tes yang positif tidak berarti seseorang menjadi terinfeksi akibat pekerjaan mereka di Amazon. Sebab, perusahaan menyebut karyawannya dapat terpapar dalam banyak hal di luar pekerjaan.
Amazon menyampaikan telah melakukan pengujian terhadap karyawan sejak bulan Maret. Bahkan, Amazon membangun lab, serta mempekerjakan ilmuwan dan teknisi untuk melakukan pengujian mandiri.
Selain jutaan dollar untuk pengetesan, Amazon menyediakan asuransi kesehatan bagi karyawannya sejak hari pertama bekerja dan pembayaran cuti kepada setiap karyawan yang perlu dikarantina atau menerima perawatan akibat Covid-19.
Secara keseluruhan, Amazon juga berkata telah memperkenalkan atau mengubah lebih dari 150 proses untuk memastikan kesehatan dan keselamatan karyawan, termasuk mendistribusikan lebih dari 100 juta masker wajah, menerapkan pemeriksaan suhu di lokasi di seluruh dunia.
Selain itu, Amazon juga mewajibkan prosedur pembersihan yang semakin ketat di semua lokasi milik perusahaan dan memperkenalkan langkah-langkah jarak sosial yang ekstensif untuk mengurangi risiko penularan.
Selanjutnya, perusahaan itu mengaku telah menghilangkan rapat langsung, memindahkan berbagi informasi ke papan buletin, waktu istirahat, dan menyebarkan kursi di ruang istirahat. Pembersihan pun dilakukan di setiap lokasi setiap 90 menit, misalnya untuk membersihkan gagang pintu, pegangan tangga, loker, hingga tombol elevator.
Melansir CNN, pekerja Amazon dan kelompok advokasi telah berusaha mengumpulkan jumlah kasus untuk memantau penyebaran virus di seluruh fasilitas Amazon. Setidaknya, ada 10 kematian di antara karyawan gudang Amazon yang positif virus corona.
Amazon telah berulang kali menolak berbagi data dengan publik dan dengan pekerjanya sendiri tentang jumlah total kasus virus korona yang dikonfirmasi di gudang, yang telah menjadi pusat penting untuk persediaan barang selama pandemi.
Keamanan gudang Amazon telah menjadi area pengawasan yang intens, karena bisnis perusahaan itu telah melonjak bahkan ketika ekonomi yang lebih luas terperosok dalam resesi yang disebabkan pandemi. Kekayaan CEO Amazin Jeff Bezos naik puluhan miliar dolar tahun ini.