NASA Pastikan Asteroid yang Dekati Bumi Palsu

AP, CNN | CNN Indonesia
Senin, 12 Okt 2020 19:20 WIB
NASA memastikan asteroid yang tengah dekati Bumi palsu, ternyata itu adalah roket tua yang meluncur pada 1966.
Ilustrasi. NASA pastikan objek yang diduga asteroid ternyata palsu, alih-alih itu adalah roket pendorong tua (dok. ESA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat,  NASA, memastikan objek yang diduga asteroid yang mendekat ke Bumi ternyata palsu.

Para peneliti bahkan sempat menamai objek ini sebagai Asteroid 2020 SO. Padahal objek itu ternyata adalah roket pendorong misi ke Bulan yang gagal 54 tahun lalu.

Roket itu tengah dalam perjalanan kembali ke Bumi. Menurut Paul Chodas, direktur Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA, roket itu adalah roket pendorong atas dari Centaur. Roket ini berhasil mengantar pendarat Bulan NASA, Surveyor 2, pada 1966.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, pendarat itu tak berhasil mendarat dengan mulus di Bulan. Alih-alih menabrak permukaan Bulan setelah salah satu pendorong gagal menyala.

Roket tersebut lantas meluncur melewati Bulan dan mengorbit mengelilingi Matahari dan belum pernah terlihat lagi hingga saat ini, seperti dilaporkan AP.

NASA pertama kali mengumumkan temuan objek ini dua pekan lalu. Saat itu, astronom NASA berhasil mendeteksi benda langit memasuki orbit Bumi mendekati jarak 27.000 mil atau 43.452 kilometer.

NASA belum memastikan benda langit yang berpotensi jatuh ke bumi. Namun sejumlah astronom NASA meyakini bahwa objek yang diberi nama Asteroid 2020 SO itu adalah roket pendorong tua. Berdasarkan analisis, roket pendorong itu meluncur ke ruang angkasa pada akhir 1966.

"Saya menduga objek yang baru ditemukan 2020 SO ini sebagai pendorong roket tua," ujar Chodas beberapa waktu lalu (24/9), melansir CNN

Chodas mengatakan 2020 SO bergerak mengikuti orbit di sekitar Matahari dan ke mengarah ke Bumi, hampir melingkar dan hanya sedikit lebih jauh dari Matahari.

Dia juga berkata sangat kecil kemungkinannya itu adalah asteroid setelah melihat pola orbitnya.

Chodas menambahkan kepadatan 2020 SO jauh lebih kecil daripada asteroid. Sehingga, dia menyebut harus segera dapat mendeteksinya sebelum mengalami perubahan gerak kerana tekanan sinar matahari.

Untuk diketahui sebelum Neil Armstrong dan Edwin 'Buzz' Aldrin menginjakkan kaki di Bulan, NASA sempat menjalankan serangkaian misi Apollo ke Bulan. Sejumlah misi gagal menempatkan astronaut ke Bulan dan meninggalkan sampah di luar angkasa.

(eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER