Sempat Dikira Punah, Laba-laba Langka Muncul Kembali

CNN Indonesia
Jumat, 06 Nov 2020 04:45 WIB
Laba-laba langka yang sempat dikira punah lantaran tak nampak dalam 27 tahun terakhir, muncul kembali di Inggris.
Laba-laba rubah raksasa atau great fox spider yang sempat dikira punah ditemukan kembali di Inggris (iStockphoto/Henrik_L_)
Jakarta, CNN Indonesia --

Laba-laba langka yang sempat dikira punah kembali ditemukan di Inggris.

Pasalnya, keberadaan laba-laba rubah raksasa (the great fox spider) tak lagi terpantau sejak 1993. Laba-laba ini kembali ditemukan di cagar alam Hankley Common milik kementerian Pertahanan Inggris di Surrey setelah 27 tahun menghilang.

Peneliti dari Surrey Wildlife Trust, Mike Waite-lah yang berhasil menemukan laba-laba ini. Ia telah menghabiskan dua tahun menjelajah berjam-jam tiap malam situs militer di Surrey ini. Terakhir, laba-laba itu memang ditemukan di wilayah ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Arakhnida dengan lebar 5 cm ini juga dilaporkan sempat terlihat di dua lokasi di Morden Heath di Dorset. Lokasi ini berada di selatan yang relatif lebih hangat.

Laba-laba ini memang suka dengan iklim yang lebih hangat. Sehingga, laba-laba ini lebih sering ditemukan di daratan Eropa seperti pada gundukan pasir di Belanda dan Denmark.

"Begitu sinar senter saya menyorot (laba-laba) itu, saya tahu, saya sangat gembira," tuturnya dari laman resmi Surrey Wild Life Trust. 

Laba-laba rubah raksasa ini adalah pemburu malam. Ia dikenal sebagai binatang cekatan dan tahan banting. Ia memiliki delapan mata yang memberikan kemampuan melihat keadaan sekeliling sekaligus.

Laba-laba ini adalah salah satu spesies terbesar dari keluarga laba-laba rubah. Laba-laba jenis ini tidak membuat jejaring untuk memerangkap mangsa. Mereka memburu kumbang, semut, dan laba-laba yang lebih kecil.

Mereka berperilaku seperti serigala untuk mendapat mangsa. Laba-laba rubah raksasa ini akan menerkam dan menyuntikkan racun mematikan.

Ketika terkena racun, mangsa tidak bisa bergerak dan organ dalamnya mencair. Mereka lantas memangsa korban dengan rahang bertaring. Meski demikian, racun yang mereka suntikkan tidak berbahaya bagi manusia, seperti dikutip The Guardian

Laba-laba ini pertama kali ditemukan 120 tahun lalu. Sejak saat itu, para peneliti jarang menemukan laba-laba ini. Sebab, laba-laba ini sulit dikenali. Selain karena aktif di malam hari, warna laba-laba ini juga menyamarkan dengan baik dengan lingkungan sekitar.

Selama musim gugur, mereka menggali liang di bawah batu dan membungkus lubang itu dengan jejaring dan masuk ke mode hibernasi.

(eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER