Seorang anak berumur sembilan tahun asal Malaysia memenangkan kompetisi untuk mendesain toilet astronaut NASA dan mengalahkan 900 peserta dari seluruh dunia.
Toilet itu akan digunakan di Bulan menjelang misi Bulan atau Artemis NASA tahun 2025 mendatang.
"Meskipun toilet luar angkasa sudah ada dan sedang digunakan di ISS, merek dirancang untuk gaya berat mikro," kata NASA dikutip South China Morning Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Program sistem pendaratan manusia NASA sedang mencari perangkat generasi berikutnya yang lebih kecil, efisien, dan mampu bekerja dalam gaya berat mikro dan gravitasi Bulan," tambahnya.
Menurut portal berita lokal Malaysia, The Star, anak umur sembilan tahun itu bernama Zyson Kang Zy Shun. Zyson merupakan siswa sekolah dasar kelas tiga dan menciptakan toilet untuk di Bulan, yang diberi nama 'Spacesuit Lunar Toilet'.
Zyson diundang untuk mempresentasikan desainnya ke NASA pada 28 Oktober lalu melalui webinar. Zyson memukau pakar astronomi dengan idenya yang sederhana namun efektif untuk buang air besar di luar angkasa.
Penemuan Zyson dinilai sangat cocok dengan pakaian antariksa astronaut dan tidak membutuhkan listrik atau baterai karena menggunakan daya kinetik mekanis.
Pada 2024, Artemis III akan menjadi penanda kembalinya umat manusia ke permukaan Bulan. NASA akan mendaratkan astronaut wanita pertama di Kutub Selatan bulan.
Kemudian astronaut akan melakukan perjalanan sekitar 240.000 mil ke orbit bulan di atas kapal Orion.
Selama di Bulan, para astronaut akan mengumpulkan sampel dan melakukan berbagai eksperimen sains selama hampir tujuh hari dan pulang kembali ke Bumi menggunakan Orion.
Pada Desember 2017, Presiden AS Donald Trump menandatangani Petunjuk Kebijakan Luar Angkasa 1, yang meminta NASA mengirim manusia ke Bulan untuk pertama kalinya sejak 1972. Program itu menelan anggaran US$28 miliar atau Rp414 triliun.
Dari keseluruhan anggaran, sebesar US$651 juta digunakan untuk mendukung Pesawat Luar Angkasa Orion yang dibangun Boeing. NASA juga telah menghabiskan setidaknya US$11,9 miliar untuk roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa atau SLS buatan Boeing.