Rencana Gojek-Telkomsel Soal Investasi Rp2,1 Triliun

CNN Indonesia
Selasa, 17 Nov 2020 16:46 WIB
Gojek angkat suara soal investasi Telkomsel Rp2,1 triliun akan digunakan untuk pengembangan beberapa sektor.
Ilustrasi Gojek dapat suntikan dana dari Telkomsel. (Gojek)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gojek menyatakan investasi sebesar Rp2,1 triliun dari Telkomsel akan digunakan untuk merespons pertumbuhan pasar mobile-first di Indonesia.

Chief Corporate Affairs Gojek, Nila Marita mengatakan pihaknya akan menggunakan dana itu untuk menghadirkan manfaat ekonomi digital.

"Investasi Telkomsel di Gojek dan kemitraan antara kedua perusahaan akan difokuskan pada pertumbuhan pasar mobile-first di Indonesia untuk menghadirkan manfaat ekonomi digital kepada lebih banyak orang di seluruh Indonesia," ujar Nila kepada CNNIndonesia.com, Selasa (17/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nila menuturkan kolaborasi Gojek-Telkomsel diharapkan akan memperkuat layanan, mendorong inovasi, dan meningkatkan pengalaman bagi konsumen dan usaha kecil (UMKM) di Indonesia.

Lebih lanjut, Nila menyampaikan konsumen akan mendapat keuntungan dari investasi Telkomsel ke Gojek. Konsumen disebut akan mendapatkan berbagai inisiatif yang memberikan lebih banyak kemudahan di era digital saat ini.

Dalam siaran pers, Telkomsel menyebut pengguna bisa mendapat program-program inovatif yang dapat memberikan penghematan biaya.

"Seperti promosi bersama dan bundling produk," jelas Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro lewat keterangan tertulis, Selasa (17/11).

"Selain itu, konsumen juga akan mendapatkan berbagai keuntungan dari kolaborasi Gojek dan Telkomsel yang menumbuhkan sektor gaya hidup digital di Indonesia," ujarnya.Kemudian, para pelaku usaha (UMKM) juga akan dapat memperluas jangkauan Go To Market mereka sekaligus menurunkan biaya akuisisi pelanggan.

Nila menambahkan para pelaku usaha dengan semua skala bisnis juga akan dapat mengakses lebih banyak variasi solusi teknologi periklanan.

"Kami juga akan bekerja sama untuk mengimplementasikan program pelatihan profesional bagi karyawan Telkomsel, dalam upaya meningkatkan teknologi dan talenta digital Indonesia," ujar Nila.

Jadi tuan rumah di negeri sendiri

Setyanto mengatakan kolaborasi bersama Gojek berawal dari visi yang sama dari kedua belah pihak yaitu untuk mempertegas posisi pemain lokal sebagai tuan rumah di Indonesia.

"Untuk mempertegas posisi pemain lokal sebagai tuan rumah di negeri sendiri. Bangga berkolaborasi dengan platform kebanggaan anak bangsa yang terus memberikan dampak positif bagi jutaan rakyat Indonesia, pada setiap aspek kehidupan sehari-hari," kata Setyanto.

Menurut dia, kerja sama dengan Gojek dan ekosistemnya yang luas juga akan mengakselerasi transformasi Telkomsel sebagai digital telco company dan memperkuat konsistensi perusahaan dalam membangun ekosistem digital yang inklusif dan berkelanjutan.

"Walaupun di saat kita masih menghadapi situasi penuh tantangan di tengah pandemi Covid-19," katanya.

Sebelumnya, pesaing Gojek yakni perusahaan asal Singapura Grab mendapat suntikan pendanaan dari Bank MUFG Jepang sebesar US$727 juta atau nyaris sekitar Rp1 triliun (sekitar Rp996 miliar; US$1 = Rp13,702, 20 Februari 2020).

Bank MUFG Jepang disebut akan mengambil alih sebagian besar saham Grab, yang saat ini masih dipegang SoftBank Group sebagai pemegang saham utama. MUFG adalah salah satu bank terbesar di Jepang.

Tahun lalu, Grab mengklaim masih menjadi penguasa pangsa pasar transportasi online di Indonesia. Grab menyebut menguasai 70 persen pengguna roda empat dan 60 persen roda dua.

Hal ini disampaikan President of Grab Indonesia Ridzki Kramadibrata ketika ditanya soal Gojek yang mendeklarasikan milenial lebih memilih Gojek dari Grab. Berdasarkan riset Alvara, generasi milenial lebih menyukai untuk menggunakan layanan Gojek dan Gofood daripada Grab dan GrabFood.


Untuk layanan pesan antar makan, Gofood mendominasi pasar karena jauh lebih banyak digunakan oleh konsumen atau 71,7 persen. dibandingkan GrabFood 39,9 persen. Survei dilakukan kepada 1204 responden di Jabodetabek, Padang, Bali, Yogyakarta, dan Manado.

Riset Alvara bertajuk 'Perilaku dan Preferensi Konsumen Milenial Indonesia terhadap Aplikasi e-Commerce 2019' menyebut Gojek unggul di layanan transportasi dan pemesanan makanan di kalangan millenial. Sekitar 70,4 persen generasi ini biasa menggunakan Gojek, sementara 45,7 persen lainnya memilih Grab.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER