Badan Antariksa Eropa, ESA, menyiapkan dana hingga miliaran rupiah untuk bekerjasama dengan perusahaan startup dari Swiss dalam misi membersihkan sampah antariksa pada Kamis (26/11) .
ESA memperkirakan ada lebih dari ribuan bangkai satelit bertebaran di orbit bumi yang dapat mengganggu kinerja satelit yang masih berfungsi.
ESA menggelontorkan dana sebesar US$102 juta atau sekitar Rp1,4 miliar dalam misi pembersihan puing luar angkasa bersama perusahaan startup asal Swiss, ClearSpace dalam misi ini, ClearSpace akan menggunakan sebuah satelit khusus yang mampu menarik puing-puing satelit di luar angkasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Satelit Bekas di Orbit Bumi Nyaris Tabrakan |
Mereka berharap dapat meluncurkan armada spesial ini pada 2025 mendatang.
Berdasarkan pantauanESAada lebih dari ribuan bangkai satelit mengitari orbit bumi termasuk serpihan-serpihan berukuran kecil yang berpotensi mengganggu kinerja satelit dan armada Stasiun Luar Angkasa, ISS.
"Bayangkan betapa berbahayanya menjelajahi luar angkasa jika banyak sampah kapal luar angkasa yang sudah lama ditinggalkan tapi masih beterbangan di ruang terbuka," kata Direktur Umum ESA Jan Worner saat pertama kali mengumumkan misi ini pada Desember lalu, seperti dilansir laman DW.
Melansir Universe Today, sampah antariksa ini bisa membahayakan penerbangan antariksa saat meninggalkan Bumi. Sisa sampah ini juga bisa menyebabkan sindrom Kessler. Sindrom ini didefinisikan sebagai situsi ketika sampah ruang angkasa menimbulkan tabrakan terhadap peluncuran misi antariksa. Kecelakaan itu menambah polusi antariksa berikutnya dan demikian seterusnya.
Sementara itu, CEO ClearSpace, Luc Piquet yang terlibat dalam misi ini menambahkan puing-puing tersebut dapat mendatangkan bahaya lebih besar jika tidak segera ditangani menyuruk rencana pengiriman ratusan bahkan ribuan satelit baru di orbit bumi beberapa tahun mendatang.
"Yang dibutuhkan saat ini sudah jelas untuk meluncurkan "truk penarik" guna membersihkan bangkai-bangkai satelit dari orbit bumi yang sibuk," kata Luc Piquet mengutip dari lamanESA.
Misi pembersihan sampah luar angkasa ini bernama Clear Space-1. Misi ini akan membawa roket yang akan menarik puing di luar angka seberat 112 kilogram dari satelit yang pernah beroperasi pada 2013. Roket penarik tersebut bernama vespa (Vega Secondary Payload Adapter).
ESA mengatakan satelit ini memiliki konstruksi yang kokoh dan akan menjadi percontohan awal untuk misi-misi pembersihan sampah luar angkasa selanjutnya. Diharapkan mereka dapat membangun satelit dengan kemampuan yang lebih baik termasuk menarik objek yang berukuran lebih besar dan lebih efisien.
Pesawat ClearSpace-1 nantinya akan menarik Vespa yang telah dipenuhi dengan puing sampah luar angka ke orbit bumi lalu terbakar oleh atmosfer.
ESA cara kerjasama ini lebih efektif dibandingkan membangun sendiri pesawat pembersih sampah luar angkasa. Selain pendanaan dari pihak ESA, ClearSpace juga akan menutupi sisa biaya misi ini melalui pembayaran oleh investor komersial.
(nae/eks)