Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) menyampaikan Gerhana Bulan Penumbra akan berlangsung pada Senin (30/11). Peneliti LAPAN Rhorom Priyatikanto mengatakan fenomena langit itu bisa disaksikan dengan mata telanjang.
"Gerhana penumbra bisa dilihat dengan mata, tapi samar. Akan lebih baik bila dipotret dengan kamera," kata Rhorom saat dihubungi CNNIndonesia.com, Kamis (26/11).
Rhorom menuturkan Gerhana Bulan Penumbra tidak akan membahayakan kesehatan jika dilihat secara langsung oleh mata telanjang. Bahkan, mata manusia tidak akan rusak ketika fenomena itu sangat jelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerhana Bulan Penumbra terjadi saat posisi Bulan-Matahari-Bumi tidak persis sejajar. Hal ini membuat Bulan hanya masuk ke bayangan penumbra Bumi.
Bayangan Bumi sendiri dibagi jadi umbra dan penumbra. Bayangan umbra adalah bayangan yang pekat. Sedangkan penumbra adalah bayangan yang tidak terlalu pekat. Jika bulan masuk ke daerah bayangan umbra, maka akan terjadi Gerhana Bulan total.
Sementara jika masuk ke wilayah penumbra, hanya akan mengurangi kecerahan Bulan. Bedanya dengan Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya Matahari oleh Bulan, sehingga cahaya Matahari tak sampai ke Bumi.
BMKG menyampaikan seluruh wilayah Indonesia bisa mengamati Gerhana Bulan Penumbra . Pengamat yang berada di sebelah Timur garis Puncak akan dapat mengamati proses Gerhana Bulan dari sejak Bulan terbit, Puncak, hingga Gerhana berakhir (P4).
Adapun pengamat yang berada di sebelah Barat garis Puncak tidak akan mengamati puncak Gerhana Penumbra karena Bulannya masih di bawah horison saat peristiwa itu terjadi. Pengamat tersebut hanya dapat mengamati proses Gerhana Bulan dari sejak Bulan terbit hingga Gerhana berakhir (P4).
Lihat juga:Fakta Gerhana Bulan 30 November 2020 |
Khusus Papua, proses Puncak terjadi bersamaan dengan waktu terbit Bulan.
Selain di Indonesia, seluruh proses gerhana dapat dilihat di sebagian besar Amerika Utara dan Samudera Pasifik. Proses gerhana pada saat Bulan terbit dapat diamati di Australia, sebagian besar Asia bagian Timur, dan sebagian kecil Samudera Hindia.
Sedangkan proses Gerhana pada saat Bulan terbenam dapat diamati di sebagian besar Amerika bagian Selatan, Samudera Atlantik bagian Utara, dan sebagian kecil Eropa.
"Gerhana ini tidak akan dapat diamati di seluruh Afrika, sebagian besar Eropa, sebagian besar Asia bagian Barat, sebagian besar Samudera Hindia bagian Barat, dan sebagian besar Samudera Atlantik bagian Selatan," kata BMKG.
BMKG pun memaparkan waktu-waktu kejadian Gerhana Bulan Penumbra sebagai berikut:
- 07:32:21 UT
- 14:32:21 WIB
- 15:32:21 WITA
- 16:32:21 WIT
- 09:42:48 UT
- 16:42:48 WIB
- 17:42:48 WITA
- 18:42:48 WIT
- 11:53:20 UT
- 18:53:20 WIB
- 19:53:20 WITA
- 20:53:20 WIT
Durasi gerhana dari fase Gerhana mulai (P1) hingga Gerhana berakhir (P4) adalah 4 jam 20 menit 59 detik.