Bantah Prof Israel, LAPAN Sebut Alien Cuma Bakteri atau Virus

CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2020 11:58 WIB
LAPAN menyebut bukti saintifik untuk terkait keberadaan alien di Galaksi Bima Sakti nyaris nihil.
Ilustrasi. Peneliti menyebut bukti sains terkait keberadaan alien di galaksi Bima Sakti nyaris nihil. (Pixabay/WikiImages)
Jakarta, CNN Indonesia --

Peneliti dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Rhorom Priyatikanto menyebut keberadaan alien atau kehidupan kompleks menyerupai manusia di dalam galaksi Milky Way atau Galaksi Bima Sakti hampir nihil.

Sebab menurutnya, hingga saat ini belum ditemukan jejak atau bukti yang kuat mengenai keberadaan kehidupan level tinggi di luar planet Bumi. Meski menurutnya tidak menutup kemungkinan ditemukannya jejak organik di dalam tata surya.

"Bisa dibilang [keberadaan alien] mendekati nihil, ada kemungkinan kehidupan dalam galaksi kita tapi kecil sekali, dan kehidupan yang dimaksud bukan alien. Bisa jadi kehidupannya hanya bakteri atau virus, sejenis mikroorganisme," kata Rhorom saat dihubungi, Rabu (9/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eshen menyebut alien telah bekerja sama dengan AS untuk tidak mengungkapkan keberadaannya kepada umat manusia karena khawatir timbul kepanikan di Bumi.

Sebelumnya, mantan Kepala Program Luar Angkasa Israel periode 1981-2010, Haim Eshed, memberikan pernyataan mengejutkan soal eksistensi alien di Bumi berikut perjanjiannya dengan Amerika Serikat (AS).

Lebih lanjut, Rhorom menjelaskan hingga saat ini peneliti dan astronom masih mencari bukti-bukti dari keberadaan kehidupan organik di luar planet Bumi. Beberapa yang ditemukan seperti keberadaan zat fosfin (phosphine) di planet Venus namun bukti eksistensinya masih lemah.

Fosfin sendiri merupakan senyawa kimia organik berbentuk gas. Keberadaan fosfin bisa menjadi salah satu bukti keberadaan makhluk hidup atau kehidupan organik di Venus.

"Namun ini pun belum kuat bukti keberadaanya,berarti pilihannya ada 2, ada proses organik di situ atau ada proses non organik yang belum kita pahami," ujar Rhorom.

Sementara, untuk jejak kehidupan organik yang lebih kompleks, seperti alien, belum dapat dibuktikan. Penampakan atau kemunculan sebuah zat menyerupai alien atau UFO, kata Rhorom, juga tidak bisa menjadi bukti keberadaan kehidupan di luar planet Bumi.

Sebabnya, fenomena tersebut belum bisa dibuktikan secara rigid. Padahal dalam ilmu sains, sebuah penemuan atau penelitian harus bersifat pakem, dapat dibuktikan dan direproduksi oleh semua orang.

"Kalau misalkan ada interaksi di sekitar kita, kemudian ada UFO, atau alien yang pernah terlihat dan belum dapat dijelaskan, nah bisa dibilang itu ranahnya sains. Dalam ilmu sains, harus rigid, harus bisa direproduksi oleh setiap orang, tidak hanya tim tertentu," ujarnya.

"Semacam kehidupan kompleks, di luar Bumi ini probabilitasnya masih amat kecil, dan ilmuwan-ilmuwan masih mencari buktinya," imbuh Rhorom.

(mln/eks)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER