TikTok disebut Aplikasi Pengganggu, Instagram Beri Tanggapan

CNN Indonesia
Kamis, 31 Des 2020 05:35 WIB
Instagram beri tanggapan hadapi persaingan dengan Tiktok yang disebut sebagai aplikasi inovatif yang mengganggu posisi medsos yang sekarang berkibar.
Ilustrasi (AFP).
Jakarta, CNN Indonesia --

Belum lama ini TikTok dicap sebagai media sosial pengganggu pada Kompetisi Inovasi Media Sosial Forbes pekan lalu.

Pasalnya, Forbes menilai aplikator tersebut semakin mendominasi jajaran kompetisi media sosial dunia dan berhasil bertengger, bersamaan dengan aplikasi populer pendahulu seperti Instagram dan Youtube.

Merespon pernyataan tersebut, Instagram Indonesia merujuk pada pernyataan Adam Mosseri, salah satu pimpinan Instagram yang dikutip CNBC pada Kamis (10/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyampaikan, persaingan Instagram dengan aplikasi TikTok merupakan persaingan yang berat. TikTok dinilai memiliki kefokusan yang baik dan memiliki tekat yang kuat dalam menghasilkan konten.

Mosseri juga menyinggung TikTok yang tumbuh pesat usai mengkloning aplikasinya dengan Musical.ly. Kloning aplikasi tersebut menghasilkan sebuah konten video pendek yang dapat menghibur banyak orang.

Instagram mengaku, pihaknya akan mengejar ketertinggalan popularitas tersebut dengan membangun fitur-fitur yang diharapkan dapat menggaet banyak pengguna nantinya, seperti fitur Reels.

"Kami mencoba mengejar ketinggalan banyak hal, dengan membangun serangkaian fitur bagi pengguna untuk menginspirasi mereka agar dapat menggunakan platform kami lebih banyak, karena tanpa konten yang menarik tidak ada alasan untuk pergi ke Reels."

Lebih lanjut Ia menyatakan, pihaknya akan berinovasi untuk menciptakan fitur baru bagi para penggunanya, agar penggunanya dapat membuat konten dan menghasilkan keuntungan lewat Instagram. Ia khawatir penggunanya akan pergi ke aplikasi kompetitor seperti Snap dan YouTube Google.

"Penting bagi kami untuk menciptakan cara yang baru bagi pembuat konten untuk mencari nafkah di Instagram, karena jika tidak, mereka akan pergi ke aplikasi kompetitor, " ujar Mosseri pada Kamis (10/12).

Sebelumnya Forbes merilis Penghargaan Media Sosial Forbes 2020 dan menjuluki aplikasi TikTok sebagai inovator paling disruptif di tahun ini.

Kompetisi inovasi media sosial seperti Instagram hingga Facebook dinilai semakin berat di tahun 2020 imbas kedatangan kompetitor baru yang memiliki jejaring sosial video dan musik TikTok.

Jejaring sosial ini memiliki 55 juta pengguna pada 2018, lalu melonjak jadi 690 juta pengguna diseluruh dunia pada tahun 2020 ini.

Klip pendek hasil TikTok sering dikonsumsi penggunanya dengan santai di ruang tamu, hingga di kamar tidur. Jauh berbeda dengan Instagram yang hasilnya dikurasi dengan maksimal oleh penggunanya.

Pada tahun 2019 lalu, Instagram meluncurkan video Reel dalam bentuk pendek, yang membuatnya harus membayar hingga 1 Juta dollar AS per hari untuk mendorong penggunanya terus mempublikasikan konten ke publik, yang disebut-sebut menjiplak fitur TikTok.

Namun upaya Instagram dan Snapchat nampaknya kurang peminat.

Atas fakta tersebut, Tiktok dijuluki inovator disruptif karena mampu menciptakan pasar baru dan mengganggu pasar media sosial yang sudah ada.

(can/eks)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER