Ahli menyarankan agar warga memperketat makanan yang dikonsumsi dari hewan liar dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah penularan Disease X agar tak menjadi pandemi baru.
Dengan memerhatikan jenis makanan yang dikonsumsi dari hewan liar non ternak, disebut bisa mencegah penularan virus dari hewan ke manusia. Sebab, saat ini bebapa penyakit menular mematikan yang menyerang manusia diketahui ditularkan dari hewan liar. Sebagai contoh Covid-19 yang saat ini menjadi pandemi, Ebola, hingga AIDS.
Menurut Epidemiolog Universitas Airlangga, Windhu Purnomo, pemerintah mesti memperketat makanan yang biasa dimakan oleh masyarakat. Baik hewan ternak maupun hewan liar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Indonesia ada beberapa etnis yang mengonsumsi makanan non ternak. Pemerintah juga harus terus mengawasi hewa-hewan tersebut, jangan dilarang untuk memakannya tapi harus diupdate terus kandungan virus, bakteri dan parasit yang ada di hewan itu, " ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (5/1).
Sebelumnya, Epidemiolog Universitas Griffith, Australia, Dicky Budiman menyebut ada sekitar 827 ribu virus yang dinilai berpotensi menginfeksi manusia. Dari jumlah tersebut, hanya 263 virus yang benar-benar bisa menginfeksi manusia.
"Yang artinya baru sekitar kurang dari 1 persen dari 827 ribuan itu. Yang artinya 99 persen virus yang bisa menjadi ancaman pandemi itu belum kita ketahui. Luar biasa begitu besar ancaman pandemi yang disebabkan virus yang asal muasalnya dari hewan," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Minggu (3/1).
Tak cuma pengawasan untuk hewan liar yang kerap di konsumsi, menurutnya penyakit pada hewan ternak pun perlu dimonitor.
Sebab, ia menilai regulator terkadang lalai dalam mengawasi hewan ternak yang biasa masyarakat konsumsi. Sebagai contoh pada Iedul Adha, banyak peternak yang langsung menjual hewan ternaknya untuk dijadikan kurban.
Lalainya pengawasan tersebut dapat berakibat tidak terkontrolnya hewan kurban, dan tidak diketahui virus apa yang ada dalam hewan tersebut. Untuk itu pemerintah juga dinilai harus lebih ketat agar tercipta sistem yang dapat mencegah mutasi virus-virus berbahaya.
Lihat juga:Penjelasan Ahli soal Penyakit X |
Cara lain yang direkomendasikan Windhu untuk mencegah penularan virus berpotensi pandemi adalah dengan menjalankan PHBS.
Dengan PHBS Windhu menyebut dapat mencegah penularan virus, bakteri maupun parasit dari hewan ke manusia, dan penularan antar manusia, yang berpotensi menjadi wabah hingga pandemi.
"PHBS itu tidak hanya cuci tangan saja, tapi juga bagaimana kita meningkatkan daya tahan tubuh dengan sering berolahraga yang cukup, rutin, istirahat cukup. Kalau sudah melakukan itu, Insyaallah beresiko rendah tertular penyakit baru, " ujarnya pada Senin (4/1).
Lebih lanjut Ia juga menyampaikan, berkembangnya virus, bakteri, dan parasit yang berpotensi memunculkan Disease X harus ditunjang dengan sistem yang dibuat oleh pemerintah, seperti ketersediaan fasilitas, teknis penelitian dan anggaran yang dapat mendorong ilmuwan melakukan penelitian virus terbaru.
Isu Disease X menyeruak setelah ilmuwan menemukan beberapa penyakit yang tak diketahui sebelumnya dan memakan korban. Salah satunya yang terjadi di Kongo. Seorang pasien yang dirahasiakan namanya menjalani pemeriksaan setelah mengalami gejala awal demam berdarah, namun hasilnya negatif.
Lebih lanjut Ia diperiksa di National Institute of Biomedical Research (INRB) di Kinshasa, ibu kota Republik Demokratik Kongo. Sebelumnya pasien ini diisolasi untuk menghindari infeksi Ebola. Anak-anaknya juga telah dites, namun sampai saat ini tidak menunjukkan gejala apa pun.
(can/eks)