Director of Strategy & Business Huawei Indonesia Muhamad Rosidi menyatakan pihaknya kini tengah berkolaborasi untuk membantu percepatan infrastruktur digital di Indonesia, agar mempercepat pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19.
"Digital infrastruktur sangat penting untuk transformasi digital sebagai penunjang laju perkembangan digitalisasi," ujarnya saat diskusi virtual, Kamis (14/1).
Selain itu Rosidi mengatakan, beberapa aspek harus ditunjang agar tercipta akselerasi digital untuk menumbuhkan ekonomi di sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa cara ia beberkan untuk menunjang hal tersebut, seperti melakukan edukasi vokasional, membuat industry discussion dan melatih quality of service kepada UMKM.
Rosidi menilai, pihaknya juga harus memberikan inovasi kepada daerah yang terisolir untuk menunjang konektivitas di pelosok Indonesia.
"Kita harus memberikan inovasi kepada daerah yang terisolasi. Bagaimana mekanisme memberikan solusi untuk mengembangkan konektivitas di daerah pinggiran Indonesia," ungkapnya.
Pernyataan ini sejalan dengan Heru Sutadi, Executive Director Indonesia ICT Institute. Dalam diskusi tersebut Ia mengungkapkan bahwa solusi yang dibutuhkan untuk mempercepat transformasi digital menjadi hal yang dinilai krusial.
Pembangunan konektivitas juga menjadi cara untuk menunjang broadband dengan kualitas merata, agar mampu menjangkau wilayah-wilayah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) di Indonesia.
Lihat juga:Jejak Investasi Jack Ma di Startup Indonesia |
Diperlukan konektivitas yang makin andal dan teknologi yang mumpuni serta aman untuk menjadikan ekosistem makin percaya dan yakin dalam mengadopsi budaya baru yang serba digital.
"Belajar dari pandemi, kecepatan internet Indonesia perlu ditingkatkan seperti Jerman, China yang rata-rata memiliki kecepatan hingga 100 Mbps, untuk menunjang Work From Home (WFH) dan pembelajaran jarak jauh," ujar Heru.
Disamping itu, ia juga menyinggung peran para penyedia teknologi untuk turut berkontribusi dengan pemerintah membangun infrastruktur percepatan transformasi digital.
Heru mengakui membangun infrastruktur komunikasi ke pelosok tidak mudah karena topografi wilayah yang menjadi penghambat dalam pembuatan tower atau BTS.
Ia juga mengatakan pembangunan di Indonesia kini bukan hanya difokuskan kepada infrastruktur jalan dan bandara saja, melainkan juga harus memperhatikan pembangunan digital dan mengadopsi 5G untuk mempercepat akses internet.
"Kalau sekarang ini kita bangun infrastruktur bandara dan jalan harus juga memperhatikan pembangunan digital, akses 5G juga harus segera diadopsi," ucapnya.