Kasus Kematian Norwegia, RI Harus Ketat Vaksin Covid Lansia

CNN Indonesia
Senin, 18 Jan 2021 13:41 WIB
Ahli menduga puluhan lansia yang meninggal usia divaksin Covid-19 di Norwegia karena ada beberapa syarat yang terabaikan.
Ilustrasi lansia meninggal usai disuntik vaksin Covid-19 Norwegia. (AP/Emilio Morenatti)
Jakarta, CNN Indonesia --

Epidemiolog Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman mengatakan kematian yang terjadi di Norwegia setelah vaksinasi Covid-19 umumnya terjadi pada rentan usia di atas 80 tahun atau lanjut usia (lansia).

Ia menduga, hal ini mungkin ada yang terabaikan. Salah satunya karena penerima dalam kondisi yang kurang memungkinkan menerima vaksin imbas memiliki tubuh yang rentan atau disebut Frail.

"Secara umum ini terjadi pada lansia yang di atas 80 tahun. Tentunya ini jadi perhatian penting kepada lansia. Di Norwegia ini ada yang terabaikan karena mereka sudah dalam kondisi harusnya memang tidak diberikan vaksin," tuturnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (18/1).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut Dicky menjelaskan, hingga kini para ilmuwan masih menunggu hasil penyelidikan, penyebab dari kematian 30 lansia di Norwegia itu. Dari hasil penyelidikan, akan ditemukan sisi keamanan vaksin yang perlu diteliti ulang.

Ia menjelaskan, dalam melakukan vaksinasi kepada lansia, dampak efek samping yang dirasakan pasca vaksinasi akan berbeda dengan rentan umur 18 hingga 50 tahun.

Pada umumnya, lansia akan merasakan efek samping seperti merasakan mual, muntah dan diare, vertigo, kekurangan cairan sehingga berdampak kematian.

"Ada efek samping vaksin untuk orang sehat ya tidak apa-apa. Tapi kalau pada orang tua atau lansia, diare itu akan sangat mengganggu. Ditambah dengan adanya kondisi kesehatan bisa berujung kematian," ujar Dicky.

Dicky mengatakan, kasus Norwegia juga bisa terjadi pada Indonesia jika melakukan vaksinasi corona di luar rentang umur yang ditentukan.

Disinggung masalah keamanan vaksin yang mempengaruhi efikasi, Ia menilai hal tersebut bukanlah faktor yang mempengaruhi hasil efikasi. Efek samping yang dirasakan pasca vaksin Covid-19, tidak bisa mengubah hasil penelitian dari efikasi.

Jika efek samping dari vaksin menyebabkan kematian, maka efikasi tetap bisa dipakai namun vaksinasi ditunda dahulu untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan efek samping tersebut.

Dicki menjelaskan, efikasi dan keamanan vaksin merupakan hal yang berbeda artinya. Efikasi merupakan kemampuan vaksin dalam mencegah infeksi dan mencegah kesakitan akibat virus. Namun Keamanan virus adalah seberapa besar reaksi atau efek samping bisa merugikan penerima vaksin.

"Efikasi dan keamanan harus seimbang. efikasi perlindungan dari vaksin untuk melindungi dari penyakit, kesimpulannya itu nanti ada benefit relation. Antara manfaat dan kerugian dari vaksin," katanya.

Kasus Vaksin Corona Norwegia, RI Harus Jaga Lansia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER