Mengenal 4 Jenis Fenomena Petir

CNN Indonesia
Senin, 25 Jan 2021 06:27 WIB
LAPAN menjelaskan ada empat jenis petir yang bisa terjadi dari awan ke tanah, awan ke awan, awan ke udara, atau di dalam awan yang sama.
Ilustrasi petir. (Brandon Morgan/Unsplash)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petir merupakan fenomena alam yang erat kaitannya dengan hujan. Petir kerap muncul menjelang atau saat hujan turun, terutama saat hujan dengan intensitas tinggi.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional mengatakan petir terjadi akibat peristiwa pemisahan muatan positif dan muatan negatif di dalam awan. Dua teori pemisahan yang diterima secara luas, yaitu Inductive Charge Separation (IC) dan Non-Inductive Charge Separation (NIC).

LAPAN menyampaikan petir melepaskan arus listrik yang tinggi dalam rentang waktu yang singkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Diperkirakan bahwa petir melepaskan arus listrik sebesar 80.000 Ampere dalam satu kali sambaran dengan temperatur yang mencapai 50.000 derajat Celcius, sama panasnya dengan suhu permukaan Matahari," jelas LAPAN.

LAPAN memaparkan petir memiliki berbagai tipe yang mengakibatkan dampak yang berbeda. Petir juga dapat terjadi dari awan ke tanah (cloud-to-ground), awan ke awan (cloudto-cloud), awan ke udara (cloud-to-air), dan dalam awan yang sama (intra-cloud).

[Gambas:Instagram]

1. Petir Cloud-to-Ground (CG)

LAPAN menjelaskan Petir CG merupakan tipe petir yang terjadi akibat pelepasan muatan antara awan dan tanah. Pada pembentukan petir, pemisahan muatan akan menghasilkan medan listrik.

Medan listrik dapat berubah secara drastis karena berbagai alasan, terutama akibat dipole vertikal medan listrik selama badai atau akibat pemisahan muatan oleh gravitasi dan pergerakan vertikal angin.

"Selama badai, selain menghasilkan medan listrik, juga terdapat dipole induksi antara bagian bawah awan dan tanah. Ketika daya dipole antara awan dan tanah mencapai batas yang disebut breakdown dielectric, maka terjadilan petir CG," kata LAPAN.

2. Petir Cloud-to-Cloud (CC)

Petir CC merupakan tipe pelepasan muatan yang terjadi antara pusat-pusat muatan pada awan yang berbeda. Tipe petir itu diklaim tidak menimbulkan ancaman terhadap properti dan kehidupan di tanah, tetapi dapat membahayakan penerbangan.

3. Petir Intra-Cloud (IC)

LAPAN menyampaikan petir IC merupakan tipe petir yang paling umum terjadi. Tipe petir ini diakibatkan pelepasan muatan antara pusat-pusat muatan yang berlawanan dalam awan yang sama.

"Petir IC terlihat seperti kilatan cahaya yang menghambur secara kelap-kelip, terkadang kilatan cahaya tersebut keluar dari batas awan sehingga tampak seperti saluran yang bercahaya dan terlihat seperti tipe CG," kata LAPAN.

4. Petir Cloud-to-Air (CA)

Petir awan ke udara biasanya terjadi jika muatan positif dalam awan berinteraksi dengan udara yang bermuatan negatif.

"Jika interaksi muatan itu terjadi di bagian bawah awan maka akan terlihat seperti step leader pada petir tipe CG," kata LAPAN.

(jps/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER