Peneliti Gambar Cadas Prasejarah Institut Teknologi Bandung (ITB), Pindi Setiawan mengatakan, peneliti belum memiliki banyak bukti dari berbagai disiplin ilmu yang dapat menjawab awal peradaban manusia berasal Sulawesi, namun ia meyakini era seni lukisan gua zaman Sundaland.
"Usia 45.500 tahun dan masuk dalam fase zaman es," kata Pidi kepada CNNIndonesia.com.
Periode zaman es merupakan periode yang beberapa wilayah diselimuti es pada 40.000 tahun lalu. Pidi mengatakan fase tersebut masuk pada periode zaman es yang artinya bagian kutub selatan dan kutub utara dunia masih diselimuti es.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas dasar itu ia yakin lukisan babi kutil yang ditemukan arkeolog di gua Sulsel merupakan bagian dari periode Sundaland. Sundaland merupakan wujud Indonesia di Zaman Es pada Periode Glasial. Menurut Pindi, saat itu air laut surut hingga 150 meter.
Pindi menjelaskan, pada masa 20.000 tahun lalu, Indonesia hanya memiliki garis pantai dari Banjarmasin ke Semarang lalu ke Banyuwangi. Namun pada 40.000 ribu tahun lalu, Indonesia hanya memiliki garis pantai yang terhubung dari Banyuwangi ke Banjarmasin.
Hal itu membuktikan, bahwa penemuan lukisan dengan gambar babi hutan peninggalan prasejarah yang ada di gua Leang Tedongnge itu, di saat Indonesia masih menyatu menjadi paparan Sunda atau disebut Sundaland.
Dikutip laman resmi LIPI, guru besar Oxford University, Stephen Oppenheimer, dalam buku yang berjudul Eden in the East, menyatakan bahwa nenek moyang induk peradaban manusia modern (Mesir, Mediterania, dan Mesopotamia) berasal dari tanah Melayu yaitu Sundaland (Indonesia).
Arnold HL Heeren dalam bukunya The Historic Research tahun 1846, mengatakan Sunda dan Jawa sudah dikenal sejak zaman Romawi Kuno. Adalah geografer Romawi bernama Claudius Ptolemy (100-170 Masehi) yang menulis ada tempat bernama Sinde (Sunda) dan Jabadia (Javan-Dwipa/Jawadwipa/Jawa) di wilayah bernama Aurea Chersonesus (Golden Peninsula).
Kemudian ada beberapa ilmuwan Belanda yang mulai meneliti Sundaland antara lain Gustaf Molengraff dan Reinout Willem van Bemmelen di paruh pertama abad ke-20.
Bemmelen disebut-sebut yang pertama mengusulkan nama Sundaland di forum ilmiah. Sampai sekarang, semua penelitian multi disiplin bersepakat untuk menamai benua tenggelam di Indonesia ini sebagai Sundaland.
Lihat juga:Menyusuri Jejak Seni Gua di Seluruh Dunia |