Penyedia layanan kesehatan terbesar di Israel, Clalit Health Services, menyatakan, studi pada lebih dari setengah juta penduduk mengindikasikan vaksinasi Pfizer/BioNTech memberikan perlindungan terhadap Covid-19 hingga 94 persen.
Clalit Health Services mengungkap proyek ini melibatkan pengujian pada 600 ribu subjek yang telah mendapatkan dua kali dosis suntikan vaksin Pfizer dan subjek dalam jumlah sama yang belum divaksinasi.
Pada orang-orang yang sudah menerima suntikan kedua, studi dilakukan setelah tujuh hari. Clalit menjelaskan pengujian bakal dikembangkan dengan menguji untuk kelompok orang ini setelah 14 hari atau lebih.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terdapat penurunan 94 persen dalam tingkat infeksi bergejala dan 93 persen penurunan dalam tingkat penyakit serius dibanding 600 ribu (subjek) yang tidak divaksinasi," tulis Clalit dalam siaran resmi seperti diberitakan AFP, Senin (15/2).
Clalit juga menyatakan efikasi terjaga pada semua kelompok umur, termasuk di atas 70 tahun.
Vaksinasi Israel saat ini telah berjalan untuk 3,8 juta orang yang mendapat suntikan pertama, dan 2,4 juta orang sudah menerima suntikan kedua.
Negara dengan penduduk 9 juta orang ini tengah mengendurkan pembatasan saat kini diberlakukan lockdown nasional yang ketiga. Israel menargetkan semua orang yang berusia di atas 16 tahun sudah mendapatkan vaksinasi pada akhir Maret.
Sejauh ini Israel hanya bergantung pada Pfizer walau sebenarnya punya sedikit stok vaksin dari perusahaan Amerika Serikat Moderna,
(fea)