China Akan Kirim Astronaut untuk Tinggal Lama di Bulan

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mar 2021 07:40 WIB
Usai mendirikan stasiun penelitian di Bulan, China mengklaim akan menempatkan astronaut untuk tinggal di Bulan dalam jangka waktu yang lama.
Ilustrasi astronaut di Bulan. (AFP/DAVID R. SCOTT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Usai mendirikan stasiun penelitian di Bulan, China mengklaim akan menempatkan astronaut untuk tinggal di Bulan dalam jangka waktu yang lama untuk melakukan studi ilmiah.

China telah memetakan serangkaian misi tanpa awak pada dekade ini, termasuk mendirikan pangkalan robot untuk menjelajahi wilayah kutub selatan bulan, sebelum melakukan pendaratan berawak.

"Jika proyek stasiun penelitian bulan berhasil dilaksanakan, China tidak akan lama lagi akan menempatkan astronaut lewat pendaratan berawak," kata Wu Weiren, kepala perancang program eksplorasi bulan China, mengutip News18.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada minggu lalu China dan Rusia menandatangani pakta awal untuk mendirikan stasiun penelitian Bulan internasional, tetapi tidak diungkap kapan waktu awal pembangunannya.

"Dibandingkan dengan astronaut Amerika yang hanya bisa tinggal selama puluhan jam setelah mendarat di Bulan, astronaut China akan tinggal di Bulan untuk jangka waktu yang lebih lama," kata Wu.

"Ini akan menjadi kunjungan jangka panjang di Bulan, bukan perhentian jangka pendek." tambah dia

China tercatat telah berhasil meluncurkan serangkaian misi ke Bulan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun lalu, China berhasil mengambil batuan bulan oleh misi tanpa awak. Ini adalah yang pertama dilakukan oleh negara manapun sejak tahun 1976.

Namun China masih tertinggal dari Amerika Serikat dalam hal pengalaman, keahlian, dan teknologi.

Roket China saat ini tidak memiliki daya dorong yang cukup untuk mengirim astronaut ke Bulan, kata Wu, tetapi China bertujuan untuk membuat terobosan dalam desain roket pada 2021-2025.

"Dalam misi China berikutnya ke bulan, sampel kutub selatan Bulan akan diambil," katanya seperti dikutip Reuters.

Lebih lanjut WU mengatakan misi selanjutnya akan melibatkan survei rinci sumber daya di kutub selatan, dan pengujian teknologi utama dalam persiapan pembangunan stasiun penelitian.

(jps/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER