Perubahan Iklim di Balik Bunga Sakura Jepang Mekar Lebih Awal
Pada tahun ini, musim mekar bunga sakura di beberapa lokasi di Jepang datang lebih awal dari biasanya. Beberapa ahli menjelaskan beberapa faktor, salah satunya imbas terjadinya perubahan iklim dunia. Bunga sakura di kota-kota seperti di Kyoto, Jepang telah lama mewakili perubahan musim di lokasi tersebut.
Berdasarkan dokumen kekaisaran dan catatan tentang mekarnya bunga sakura menyatakan bahwa bunga sakura biasanya mekar sekitar pertengahan April.
Namun di tahun ini bunga sakura di beberapa daerah di Jepang sudah mekar meski belum memasuki musim mekar biasanya, yaitu pada 26 Maret. Alasan yang paling memungkinkan adalah perubahan iklim.
"Bukti waktu mekarnya bunga sakura merupakan salah satu ukuran 'proxy' historis yang dilihat para ilmuwan untuk merekonstruksi iklim masa lalu," ujar ilmuwan iklim Michael Mann, seperti dikutip Science Alert.
Lihat juga:Menerka Alam Bawah Sadar Buaya |
Dalam kasus ini, kata dia menjadi simbol adanya rekonstruksi iklim jangka panjang yang artinya ada pemanasan iklim. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya dan disebabkan oleh manusia.
Para ilmuwan kemudian memetakan sejarah mekarnya bunga pada 1.200 tahun terakhir. Hal ini terlihat jelas disebabkan perubahan iklim yang terjadi saat musim semi di belahan Bumi bagian utara, mekar lebih awal.
Beberapa tumbuhan dan hewan juga mengubah pola aktivitasnya untuk menyesuaikan iklim, termasuk mekarnya bunga sakura tersebut.
Ketika para ilmuwan membuat grafik tanggal mekar bunga sakura di Kyoto, Jepang dari waktu ke waktu. Hasilnya grafik menunjukkan adanya perubahan mekarnya bunga yang terjadi lebih cepat dalam satu abad terakhir.
Sejak tahun 1830-an, data menunjukkan pohon sakura gunung Jepang mulai berbunga lebih awal. Antara tahun 1971 dan 2000 jenis pohon khusus ini ditemukan mekar seminggu lebih awal daripada waktu rata-rata sebelumnya.
Para ilmuwan mengatakan penebangan pohon untuk pembangunan jalan dan bangunan menyumbang sekitar sepertiga dari perubahan iklim. Hal itu setara dengan 1,1 derajat celcius yang membuat sakura mekar 2,3 hari lebih cepat dari biasanya.
Meski begitu, pohon sakura di Jepang dianggap sebagai contoh dokumentasi terbaik tentang efek biologis perubahan iklim di dunia.
Dikutip IFL Science, mekarnya bunga ini menyimpan simbol peringatan tentang fenomena perubahan iklim yang akan datang.