Kabel bawah laut dipasang dengan menggunakan kapal yang dimodifikasi khusus yang membawa kabel bawah laut ke atas kapal dan perlahan-lahan meletakkannya di dasar laut sesuai dengan rencana yang diberikan oleh operator kabel.
Melansir CNN, kabel bawah laut telah berperan penting bagi kecepatan koneksi. Namun, perangkat sangat rentan terhadap kerusakan.
Misalnya, kabel bawah laut yang menghubungkan Amerika Utara dan Eropa terputus ketika Badai Sandy menghantam Pantai Timur AS pada tahun 2021. Kejadian itu membuat jaringan antara Amerika Utara dan Eropa mati selama beberapa jam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain badai, gempa bumi juga menjadi salah faktor yang dapat merusak kabel bawah laut.
Gempa bumi berkekuatan 7,0 di lepas pantai barat daya Taiwan pada tahun 2006, bersama dengan gempa susulan, memutuskan delapan kabel bawah laut yang menyebabkan pemadaman dan gangguan internet di Taiwan, Hong Kong, Cina, Jepang, Korea, dan Filipina.
Selain faktor alam, kerusakan juga terjadi akibat aktivitas manusia yang tidak disengaja, misalnya terputus akibat jaring ikan, pukat, serta jangkar kapal.
Kemudian, ada pula sabotase yang dilakukan dengan sengaja oleh sejumlah pihak. International Telecommunication Union sempat menduga ada tindakan sabotase di balik rusaknya lima kabel bawah laut yang menyebabkan gangguan pada layanan Internet dan telepon di beberapa bagian Timur Tengah dan Asia Selatan.
(jps/dal)