Adu Produk RI Lawan Corona: Vaksin Nusantara vs Merah Putih
Vaksin Nusantara besutan eks Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto kembali menjadi perbincangan publik usai politikus senior Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) menjadi relawan dalam uji coba vaksin itu. Tak hanya Ical, sejumlah anggota DPR dan eks Panglima TNI Gatot Nurmantyo juga ikut disuntik vaksin melawan Covid-19 itu.
Cara kerja vaksin Nusantara dibangun dari sel dendritik autolog atau komponen dari sel darah putih yang dipaparkan dengan antigen dari protein S virus SARS-Cov-2.
Menurut Terawan, sel dendritik yang telah mengenal antigen akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali. Sel itu akan memicu sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap SARS-CoV-2.
Cara kerja vaksin nusantara
Di dalam darah manusia terdapat tiga macam sel, yakni sel darah merah, putih dan sel prekursor dendritik. Menurut Ahli Biologi Molekuler Ahmad Rusdan Handoyo sel prekursor dendritik belum menjadi sel dendritik.
Sel itu bisa tumbuh dengan diberikan secara khusus setelah prekursordendritik ditumbuhkan di cawan laboratorium. Masa inkubasi dari prekursordendritik ke seldendritik membutuhkan waktu beberapa hari. Pada saat itu ahli akan memberikan antigen ke sel dendritik.
Vaksin nusantara nantinya khusus dibuat untuk individual. Sebab dalam teknisnya setiap orang akan diambil sampel darah dan dipaparkan dengan kit vaksin yang sel dendritik.
Hasilnya kemudian akan diinjeksikan ke dalam tubuh kembali. Di dalam tubuh, sel dendritik tersebut akan memicu sel-sel imun lain untuk membentuk sistem pertahanan memori terhadap virus Corona.
Teknik yang sama untuk obati kanker
Metode sel dendritik merupakan metode yang kerap digunakan dalam pengobatan kanker. Tim uji klinis dibantu oleh salah satu peneliti dari AIVITA Biomedical asal Amerika Serikat.
Pengembangan vaksin ini dimulai dengan transfer teknologi mutakhir sel dendritik dari AIVITA Biomedical Inc yang bermarkas di Amerika Serikat kepada Rama Pharma.
Diklaim kebal seumur hidup
Tim uji klinis mengklaim vaksin Nusantara bisa menciptakan antibodi atau daya kekebalan tubuh hingga seumur hidup. Vaksin untuk virus ini disebut membentuk kekebalan seluler pada sel limfosit T.
Tetapi Ahmad meminta Terawan untuk tidak berlebihan dalam mengklaim kekebalan vaksin Nusantara itu seumur hidup. Ia sendiri meragukan klaim itu.