Waralaba makanan siap saji McDonald's menyatakan sistem keamanan perusahaan di Korea Selatan dan Taiwan diretas. Hal ini membuat data sebagian konsumen dan karyawan perusahaan bocor.
Peretasan ini menempatkan sebagai kasus peretasan terbesar bagi perusahaan McDonald's.
Melansir Reuters, para hacker tersebut mengakses e-mail, nomor kontak, dan alamat pelanggan dan karyawan. Namun, hacker tidak meretas informasi pembayaran pelanggan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga:Hacker Bobol Perusahaan Induk Game FIFA |
Rincian kasus cyber crime di dua wilayah tersebut merupakan hasil investigasi oleh konsultan eksternal, menyusul terdeteksinya aktivitas mencurigakan di jaringan perusahaan.
"Meskipun kami dapat menutup akses dengan cepat setelah identifikasi, penyelidikan kami telah menentukan bahwa sejumlah kecil file diakses, beberapa di antaranya berisi data pribadi," kata McDonald's dalam pernyataannya seperti dikutip pada Sabtu (12/6).
Perusahaan asal AS ini juga mengatakan akan mengambil langkah-langkah untuk memberi tahu regulator dan pelanggan yang tercantum dalam daftar korban.
Akhir-akhir ini tengah marak dilakukan peretasan terhadap perusahaan raksasa, tidak hanya McDonald's, sebelumnya pencurian data juga menyasar perusahaan pengolah daging terbesar dunia, JBS, rumah sakit, dan Colonial Pipeline, jaringan pipa minyak terbesar di AS.
Beberapa perusahaan harus membayar uang tebusan untuk mendapatkan kendali atas operasi mereka dan memulai kembali produksi.
McDonald's mengatakan operasi sehari-harinya tidak terpengaruh dan tidak ada uang tebusan.
Perusahaan mengatakan akan menggunakan temuan dari penyelidikan untuk mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan langkah-langkah keamanannya.
(wel/mik)