Gamma adalah penamaan yang diberikan WHO untuk varian P.1. Varian itu didokumentasikan pertama kali pada bulan November 2020 di Brasil.
Laporan pertama P.1 datang dari Jepang pada Januari 2021 ketika varian tersebut terdeteksi pada pelancong dari Brasil. Varian itu pertama kali terdeteksi di Manaus, Brasil, ibu kota negara bagian Amazonas.
Hasil pengurutan bulan Desember 2020 mengidentifikasi P.1 dalam 42 persen sampel yang diuji. Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan P.1 dikaitkan dengan peningkatan penularan dan potensi infeksi ulang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Delta merupakan penamaan baru untuk varian B.1.617.2. Varian itu didokumentasikan pertama kali pada bulan Oktober 2020 di India.
Mengutip Intelligencer, penelitian terbaru menunjukkan varian itu mungkin varian yang paling menular dan telah memicu banyak gelombang pandemi di seluruh dunia. Saat ini, varian B.1.617.2 telah menyebar ke setidaknya 62 negara.
Satu studi menunjukkan B.1.617.2 mungkin hingga 50 persen lebih menular daripada varian B.1.1.7. Sebuah studi oleh pemerintah India telah menemukan bahwa varian Delta telah menjadi strain paling dominan di negara itu.
Menurut Public Health England, data awal menunjukkan bahwa Delta lebih cenderung menyebabkan rawat inap daripada Alpha.
Penelitian terbaru oleh pemerintah Inggris telah menemukan bahwa vaksinasi penuh sebagian besar masih efektif melawan strain Delta. Penelitian menemukan bahwa dua dosis vaksin memberikan perlindungan 81 persen terhadap varian B.1.617.2. Satu dosis hanya memberikan perlindungan 33 persen.
Jika penelitian itu akurat, B.1.617.2 mungkin merupakan varian yang saat ini menjadi ancaman terbesar bagi populasi yang baru satu kali menerima suntikan vaksin.
(jps/mik)