Penjelasan Sains BMKG Soal Viral Matahari Terbit di Utara

CNN Indonesia
Jumat, 18 Jun 2021 09:19 WIB
BMKG beri penjelasan secara sains soal Matahari terbit di utara yang sempat viral di sosial media.
Foto: AP/Ng Han Guan

Sama halnya dengan negara-negara di belahan bumi utara dan selatan, negara yang berada di kawasan tropis juga akan mengalami pergantian musim akibat gerak semu tahunan matahari. Namun bedanya negara beriklim tropis tentu tidak mengalami 4 musim, melainkan hanya memiliki 2 musim akibat adanya pengaruh dari angin muson akibat revolusi bumi tadi.

Ketika GSM berada tepat di khatulistiwa, maka kawasan Indonesia mengalami apa yang dikenal dengan peristiwa hari tanpa bayangan yang biasa terjadi sekitar Maret dan September tiap tahun.

Melansir buku Ilmu Pelayaran Astronomi untuk ANT-III dan IV, GSTM juga menyebabkan perbedaan panjang waktu siang dan malam di berbagai belahan Bumi. Pada belahan Bumi selatan, siang hari akan lebih panjang antara 23 September hingga 21 Maret. Sementara di belahan Bumi utara siang hari akan lebih panjang pada 21 Maret hingga 23 September.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terdapat dua jenis gerak semu Matahari (GSM), yakni GSM tahunan dan harian. GSM tahunan menyebabkan pergantian musim seperti telah dijelaskan sebelumnya. Sementara GSM harian mengakibatkan adanya pergantian siang dan malam di planet Bumi.

Pergerakan ini dikatakan semu sebab bagi pengamat di Bumi yang tampak bergerak adalah Matahari. Padahal kenyataannya, "pergerakan" Matahari yang nampak oleh pengamat di Bumi terjadi akibat gerak Bumi terhadap Matahari. Gerak rotasi Bumi menyebabkan GSM harian, sementara revolusi Bumi menyebabkan GSM tahunan.

(eks)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER