Mengenal Booster Vaksin Covid dan Debat Ahli di Dosis Ketiga

nis | CNN Indonesia
Kamis, 01 Jul 2021 19:42 WIB
Sejumlah ahli masih berdebat soal perlu tidak vaksin booster atau vaksin ketiga untuk melawan varian baru Covid-19 yang terus muncul.
Foto: CNN Indonesia/Adi Maulana Ibrahim

CEO Pfizer Albert Boula mengatakan berdasarkan data yang dilihatnya kemungkinan ada kebutuhan untuk vaksin booster antara delapan atau setahun lagi.

"Tapi itu masih harus dilihat dan saya percaya dalam satu, dua bulan kita akan memiliki cukup data untuk membicarakannya dengan kepastian ilmiah yang jauh lebih tinggi," kata Boula.

Tak ketinggalan, J&J dan Moderna sama-sama melihat potensi penggunaan vaksin booster di masa depan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang yang kekebalannya terganggu bisa mendapat manfaat dari dosis booster vaksin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Misalnya, penerima transplantasi organ mungkin tidak memiliki respons yang memadai terhadap vaksin virus corona karena mereka menggunakan obat untuk menekan sistem kekebalan mereka.

Dosis ketiga vaksin virus corona dapat membantu meningkatkan kadar antibodi di antara beberapa penerima transplantasi organ yang belum memiliki respons yang kuat terhadap jadwal vaksinasi standar, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Annals of Internal Medicine pada bulan Juni.

"Tidak ada data yang mendukung rekomendasi untuk dosis booster saat ini, kecuali peringatan dengan sistem kekebalan yang sangat lemah, yang tidak dapat memberikan respons yang kuat atau tidak ada respons sama sekali," ujar anggota ACIP, Sharon Frey.

Untuk kelompok berisiko tinggi itu, "Saya akan condong ke arah memberikan setidaknya satu lagi atau ketiga vaksinasi menggunakan vaksin mRNA atau J&J kedua, apa pun masalahnya," kata Frey.

Tetapi untuk digunakan ke masyarakat umum, dia mengatakan perlu banyak data.

"Saya pikir satu-satunya hal yang dapat kita lakukan saat ini adalah, jika kita mulai melihat peningkatan infeksi ulang pada orang, atau infeksi baru pada orang yang telah divaksinasi, itu adalah petunjuk bahwa kita perlu bergerak cepat."

Panel ACIP juga mempertimbangkan bahwa ada beberapa kelompok orang, dengan gangguan kekebalan, penghuni fasilitas perawatan jangka panjang, orang dewasa yang lebih tua, dan petugas kesehatan, yang mungkin mendapat manfaat dari dosis booster lebih dari masyarakat umum.

"Saya secara pribadi telah melihat orang meninggal setelah dua dosis penuh vaksin mRNA, kami percaya, mereka mengalami gangguan kekebalan dan tidak memiliki perlindungan secara penuh," kata anggota ACIP yang lain Camille Kotton.

Kotton mendorong rekan-rekannya di komite untuk mempertimbangkan melanjutkan rekomendasi untuk suntikan booster "segera setelah memiliki data yang baik" yang dijadikan dasar keputusan.

(dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2 3
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER