Fokker F-VII dipercaya pesawat komersial pertama yang mendarat di Indonesia pada 24 November 1924. Pesawat kecil ini mengukir rekor jarak penerbangan terjauh saat itu, yakni 15.800 kilometer, yang menempuh rute Amesterdam-Jakarta.
Produsen Fokker asal Belanda, Nederlandse Vliegtuigenfabriek, membangun pesawat tri-motor pada 1920 yang dinamai Fokker F-VVI. Pesawat ini terbilang sukses dioperasikan di banyak negara di benua Eropa, Afrika, Asia hingga Amerika Serikat.
Pesawat itu dapat membawa delapan hingga dua belas penumpang ditambah dua orang awak pesawat. Konstruksi pada pesawat terdiri dari pipa baja, penutup kain, dan sayap berlapis kayu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat itu memiliki rentang sayap 21,7 meter. Fokker F-VII memiliki panjang bodi 14,6 meter dan tinggi dari permukaan 3,9 meter.
Jika dalam kondisi tanpa penumpang, pesawat itu seberat 3.050 kilogram, dan berat kotor 5.200 kilogram.
Spesifikasi awal Fokker F.VII adalah pesawat bermesin tunggal yang ditenagai mesin Rolls Royce Eagle IX bertenaga 260 hp, Napier Lion 450 hp, atau mesin Bristol Jupiter.
Pada 1925, Fokker F.VII ditenagai mesin Packard Liberty 400 hp dan perdana didemonstrasikan di Amerika Serikat.
Saat mempromosikan pesawatnya ke Amerika Serikat, Anthony Fokker, pendiri perusahaan itu, berpartisipasi dalam Ford Reliability Tour dan memproduksi versi dengan tiga mesin 200 hp Wright J-4 Whirlwind.
Hal itu merupakan penerbangan Fokker tri-motor perdana pada 4 September 1925.
Dikutip dari SCMP, maskapai yang pertama melakukan penerbangan ke Indonesia yakni KLM Royal Dutch Airlines. Maskapai itu didirikan pada Oktober 1919 yang dipercaya sebagai tertua di dunia.
Usai didirikan KLM punya ambisi menerbangkan pesawat dengan jalur komersial terjauh di dunia. Uji terbang pertama dilakukan dari Amsterdam pada 1 Oktober 1924 menuju Indonesia menggunakan Fokker F-VII dengan tiga orang di dalamnya.
Usai dua hari perjalanan mesin rusak hingga terpaksa mendarat di Bulgaria, kemudian perjalanan ditunda sampai 2 November. Lalu pada 25 November pesawat itu tiba di Batavia (sekarang Jakarta).
Perjalanan itu menghabiskan waktu 55 hari dengan waktu penerbangan sekitar 127 jam dari Amsterdam ke Jakarta. Fokker F-VII kemudian dibongkar dan dibawa kembali ke Belanda dengan kapal laut.
(can/fea)