Pakar: Popularitas Puan Buah Baliho Meski Disindir Netizen

CNN Indonesia
Senin, 09 Agu 2021 15:15 WIB
Pakar medsos ungkap Puan Maharani makin populer lewat baliho yang banyak disindir dan jadi meme netizen. Namun masih kalah dengan Anies.
Ilustrasi Baliho Puan Maharani. (CNN Indonesia/ Farid)
Jakarta, CNN Indonesia --

Baliho Ketua DPR RI Puan Maharani yang bertebaran sejak beberapa minggu terakhir diklaim berhasil mendongkrak popularitas politikus PDIP tersebut meski lewat banyak komentar negatif dan netizen.

Hasil analisis Drone Emrpit mengungkapkan bahwa strategi Puan untuk mendongkrak popularitas lewat Baliho disinyalir untuk menggeser atau mengimbangi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Popularitas Puan meningkat meski banyak sentimen negatif (sindiran)," kicau pakar media sosial asal Drone Emprit Ismail Fahmi lewat akun @ismailfahmi, Senin (9/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ismail, dari hasil riset tersebut terlihat bahwa popularitas putri sang Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri itu hampir mengejar tren Ganjar. Sejauh ini paling tidak, tren Puan kata Ismail sudah setara dengan tren Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias RK.

"Setara dengan @ridwankamil setelah dikatrol dengan kampanye baliho. Response netizen terhadap baliho turut meningkatkan tren Puan," kicau Ismail.

Masih Kalah dengan Anies Baswedan

Kendati demikian, menurut Ismail, popularitas Puan masih kalah dengan tren Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

"Dibandingkan dengan tren @aniesbaswedan, tren Puan jauh di bawahnya," tegas Ismail.

Kalau digabungkan, tren keempat tokoh yakni Puan, Ganjar, dan RK, Anies tetap jadi juaranya. Menurut Ismail, dalam 1 bulan terakhir di semua media, tren Anies selalu tertinggi. Menyusul di bawah Anies, Ganjar dan kemudian Emil.

"Tren Puan awalnya paling rendah, perlahan naik setara RK, lalu mengejar Ganjar," kata Ismail.

Sementara urutan share of voices dalam 1 bulan terakhir adalah Anies 49 persen, Ganjar 27 persen, RK 13 persen, dan Puan 12 persen. Adapun Share of voices berdasarkan kanal berita online, Anies 43 persen, Ganjar 25 persen, RK 19 persen, dan Puan 13 persen.

Untuk Twitter atau medsos, Anies tetap tertinggi yakni 50 persen. Menyusul Ganjar 27 persen, RK 12 persen, dan Puan 12 persen.

Dari data di atas, tampak Anies dan Ganjar diuntungkan oleh percakapan netizen (pro-kontra) di media sosial, dan RK oleh pemberitaan media. Ismail menggarisbawahi popularitas merupakan gabungan percakapan yang bernada positif, negatif, dan netral, tak peduli sentimennya apa.

"Anies paling banyak diserang di medsos, popularitasnya selalu tertinggi. Puan juga makin populer, lewat baliho yang banyak disindir dan jadi meme netizen," kata Ismail.

Menurut Ismail, dari popularitas, diharapkan nanti akan naik favorabilitasnya (sentimen positif-negatif), lalu dikapitalisasi jadi elektabilitas.

"Namun populer saja tidak cukup, apalagi populer karena hal yang negatif dan tidak ada positifnya. Harus ada bukti kerja dan prestasi yang bisa digunakan untuk menaikkan tren positif," kata Ismail.

Adapun narasi negatif yang mengkritik Puan di medsos datang dari kalangan umum, aktivis dan oposisi. Sementara yang positif dari tim media sosial Puan, khususnya via meme dan infografis.



(dal/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER